Menlu AS Kecam Militerisasi Tiongkok di Laut China Selatan
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengecam Tiongkok meningkatkan "militerisasi" di Laut China Selatan yang strategis penting.
Sebelumnya Taiwan mengatakan bahwa Tiongkok mengerahkan peluru kendali darat ke udara di sebuah pulau yang disengketakan di wilayah itu.
"Ada semua bukti, setiap hari, bahwa telah terjadi peningkatan militerisasi atau yang seperti itu. Ini perhatian serius," kata Kerry kepada wartawan, hari Rabu (17/2).
Penempatan peluncur peluru kendali dan sistem radar di Woody Island di kepulauan Paracel di Laut China Selatan pertama kali dilaporkan oleh televisi Fox News dalam sepekan terakhir. Kemudian kementerian pertahanan Taiwan menegaskan tentang keberadaan fasilitas tersebut.
Beijing telah menguasai semua wilayah Paracel, yang juga diklaim oleh Vietnam, dan Taiwan, sejak merebut dari Vietnam Selatan dalam pertempuran singkat menjelang akhir Perang Vietnam.
Ketegangan di wilayah ini meningkat dalam beberapa bulan terakhir sejak Tiongkok mengubah terumbu karang di kepulauan Spratly menjadi pulau buatan untuk membangun fasilitas militer.
Wilayah laut ini juga merupakan jalur penting pelayaran di mana sepertiga minyak dunia dikirim melewati laut tersebut.
Amerika Serikat menilai langkah Tiongkok itu mengancam kebebasan di wilayah yang strategis dan penting. Pengiriman kapal perang untuk berlayar dekat dengan pulau-pulau yang disengketakan itu mengganggu kebebasan navigasi dan meningkatkan kekhawatiran.
"Kami mengatakan berulang kali sehubungan dengan trandar yang harus diterapkan Tiongkok untuk semua negara di Laut China Selatan dan tidak ada militerisasi," kata Kerry.
Menlu AS mengatakan bahwa ketika Presiden Tiongkok Xi Jinping datang ke Washington akhir tahun lalu. "Dia berdiri di Taman Rose dengan Presiden (Barack) Obama dan mengatakan Tiongkok tidak akan melakukan militerisasi di Laut China Selatan."
"Kami memiliki percakapan ini dengan Tiongkok dan saya yakin bahwa ke depan, kita akan membahas lebih lanjut dengan sangat serius tentang hal ini," kata Kerry.
Dia mengharapkan Beijing akan menyelesaikan sengketa maritim "tidak melalui tindakan sepihak, tidak melalui kekuatan, bukan melalui militerisasi tetapi melalui diplomasi dan dengan bekerja sama dengan negara-negara lain."
Pada hari Selasa (16/2) Obama menyerukan "langkah-langkah nyata" untuk menurunkan ketegangan di Laut China Selatan. Namun Beijing bersikeras memiliki hak untuk membangun sistem "pertahanan diri" di wilayah tersebut.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...