Menlu Australia Minta Iran Dilibatkan Dalam Memerangi ISIS

AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Menlu Australia Julie Bishop menyatakan Iran sebaiknya dilibatkan dalam pembicaraan strategis yang berlangsung di Paris guna mencari cara memerangi kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Konferensi internasional tersebut digelar menyusul kemajuan yang diraih milisi ISIS dalam merebut Kota Ramadi di Irak pada bulan Mei.

"Selalu ada yang kurang dalam upaya ini, yaitu diaIog dengan Iran," kata Menlu Bishop kepada suratkabar The Australian seperti dilansir radioaustralia.net.au, Selasa (2/6).

Menlu Bishop yang hadir dalam konferensi yang dimulai Selasa (2/6) tersebut, meminta agar Iran diberi tempat dalam diskusi yang akan berlangsung.

Menlu Bishop meminta Amerika Serikat dan Inggris khususnya untuk mengesampingkan permusuhan mereka selama ini terhadap Iran. "Iran telah berbuat banyak dalam memerangi ISIS," katanya.

"Iran yang banyak melakukan pertempuran dengan milisi ISIS, namun kita tidak mendengar dari mereka tujuan yang ingin mereka capai," katanya.

"Iran selama ini tidak dilibatkan dalam diskusi koalisi. Padahal seharusnya kita menghadirkan salah seorang komandan militer dan pemeimpin politik mereka untuk memberi informasi mengenai upaya mereka di lapangan," papar Menlu Bishop.

Sementara itu Ketua Parlemen Iran Ali Larijani menegaskan kembali dukungannya bagi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah.

Pernyataan itu dikemukakan Larijani dalam keterangan pers bersama Ketua Parlemen Suriah Mohammad Jihad al-Laham.

Para pengamat sementara itu meragukan konferensi Paris dapat menghasilkan terobosan dalam dalam memerangi ISIS.

Menlu Prancis Laurent Fabius telah mengisyaratkan tidak akan mengirim pasukan darat dan mendorong seluruh rakyat Irak untuk menghadapi sendiri milisi ISIS.

"Jika kita ingin mengalahkan ISIS, seluruh masyarakat Irak harus terlibat," katanya. (radioaustralia.net.au)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja