Menlu Iran: Kami Beri Tahu AS Serangan terhadap Israel Terbatas
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Iran memberi tahu Amerika Serikat bahwa serangannya terhadap Israel akan “terbatas” dan untuk pertahanan diri, kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, dalam pertemuan dengan duta besar asing di Teheran pada hari Minggu (14/4).
Amir-Abdollahian juga mengatakan bahwa Iran memberi tahu tetangganya tentang serangan balasan terhadap Israel 72 jam sebelumnya.
“Sekitar 72 jam sebelum operasi kami, kami memberi tahu teman-teman dan tetangga kami di kawasan bahwa tanggapan Iran terhadap Israel adalah pasti, sah, dan tidak dapat dibatalkan,” katanya pada konferensi pers.
Iran melancarkan serangan tersebut atas dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada tanggal 1 April yang menewaskan komandan utama Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan menyusul bentrokan berbulan-bulan antara Israel dan sekutu regional Iran, yang dipicu oleh perang di Gaza.
Bandara di Iran Kembali Dibuka
Sementara itu, dilaporkan bahwa beberapa bandara Iran termasuk Imam Khomeini International di Teheran telah membatalkan penerbangan hingga Senin (15/4), media pemerintah Iran melaporkan pada hari Minggu, ketika ketegangan berkobar di Timur Tengah dengan serangan Iran terhadap Israel semalam.
Iran meluncurkan puluhan drone dan rudal ke Israel sepanjang Sabtu (13/4) malam hingga Minggu sebagai tanggapan terhadap pemboman Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada tanggal 1 April, meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan pembalasan Israel terhadap Teheran.
“Semua penerbangan dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran telah dibatalkan hingga pukul 06:00 (02:30 GMT) menyusul pengumuman Organisasi Penerbangan Sipil Iran,” kata eksekutif bandara tersebut kepada Kantor Berita Mahasiswa Iran.
Penerbangan domestik dari Bandara Mehrabad di Teheran dan bandara di Shiraz, Isfahan, Bushehr, Kerman, Ilam, dan Sanandaj juga telah dibatalkan hingga Senin pagi, menurut Perusahaan Bandara dan Navigasi Udara Iran, karena wilayah udara barat negara itu tetap terlarang untuk penerbangan.
Maskapai-maskapai besar di Timur Tengah telah mengumumkan pembatalan beberapa penerbangan mereka, dan harus mengubah rute penerbangan lainnya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...