Menlu Iran Kunjungi Lebanon Bertemu Pimpinan Hizbullah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, telah bertemu dengan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah Lebanon yang telah melancarkan serangan mematikan melintasi perbatasan dengan Israel sejak dimulainya perang Gaza, kata gerakan Lebanon pada Kamis (23/11).
Sejak perang Israel-Hamas dimulai pada tanggal 7 Oktober, perbatasan antara Lebanon dan Israel telah menyaksikan peningkatan baku tembak, terutama yang melibatkan Israel dan Hizbullah yang didukung Iran, serta kelompok-kelompok Palestina.
Bentrokan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya pertempuran yang lebih luas.
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengatakan Amir-Abdollahian dan Nasrallah “meninjau perkembangan terkini di Palestina, Lebanon dan wilayah tersebut, dan… upaya yang dilakukan untuk mengakhiri agresi Israel terhadap Jalur Gaza.”
Amir-Abdollahian, yang pada hari Rabu memperingatkan bahwa perang bisa menjadi tidak terkendali, meninggalkan Beirut menuju Doha setelah pertemuan mereka, kantor berita Iran, Nour, melaporkan.
Hizbullah mengatakan pada Kamis (23/11) pagi bahwa mereka menembakkan 48 roket Katyusha ke pangkalan militer di Ein Zeitim, dekat kota Safed di Israel utara, sekitar 10 kilometer (enam mil) dari perbatasan.
Dikatakan bahwa pihaknya juga melakukan setidaknya 10 serangan lain terhadap posisi Israel di dekat perbatasan, dan mengklaim telah menimbulkan korban jiwa.
Tentara Israel membalas dengan menembaki beberapa lokasi di Lebanon selatan, kata Kantor Berita Nasional Lebanon.
Hizbullah mengatakan mereka telah bertindak untuk mendukung Hamas sejak serangan gerakan Islam Palestina pada 7 Oktober terhadap Israel, yang menurut para pejabat Israel menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.
Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan serangan balasannya melalui udara dan darat di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 14.000 orang, ribuan di antaranya adalah anak-anak, menurut pemerintah Hamas yang menguasai wilayah Palestina.
Kekerasan antara Israel dan Hizbullah telah merenggut sedikitnya 108 nyawa di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah, namun juga setidaknya 14 warga sipil, termasuk tiga jurnalis.
Enam tentara Israel dan tiga warga sipil telah tewas di pihak Israel, menurut pihak berwenang. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...