Menlu Israel Kritik Abbas Lakukan Terorisme Diplomatik
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengkritik pidato presiden Palestina Mahmud Abbas sebagai “tuduhan palsu” dan menuduh dirinya melakukan “terorisme diplomatik.”
Sebelumnya pemimpin Palestina Mahmud Abbas pada Jumat (26/9) menuntut Israel untuk mengakhiri pendudukan dengan mengatakan kepada PBB bahwa waktu untuk kemerdekaan Palestina telah tiba.
Abbas juga bersumpah akan mengupayakan penuntutan kejahatan perang terhadap Israel atas “perang genosida” selama 50 hari di Gaza yang menewaskan 2.140 warga Palestina dengan sebagian besar merupakan warga sipil dan menyebabkan enklave tersebut hanya tinggal reruntuhan.
“Pendudukan harus berakhir sekarang. Orang-orang harus segera dibebaskan,” kata Abbas dalam pidatonya di Majelis Umum PBB di New York. “Waktu kemerdekaan negara Palestina telah tiba.”
Abbas juga menggambarkan perang di Gaza sebagai “kejahatan perang mutlak yang disaksikan oleh seluruh dunia,” ujarnya, mengutip kehancuran yang tersisa dan kematian banyak anak-anak.
Namun seorang sumber dari rombongan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan pidato tersebut sebagai “salah satu yang menghasut kebencian, dan penuh dengan kebohongan.”
Ia menilai “seorang pria (yang membawa misi) damai tidak berbicara seperti itu,” kata sumber tersebut. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...