Menlu: Kondisi 3 WNI di Kapal Bajakan Abu Sayyaf Sehat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi, menyampaikan kondisi tiga warga negara Indonesia yang menjadi awak kapal berbendera Malaysia yang dibajak kelompok Abu Sayyaf, sehat.
Menurut penuturan Retno dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, hari Selasa (5/4), Konsulat Republik Indonesia di Kota Tawau, Malaysia, telah bertemu dengan ketiga warga negara Indonesia tersebut pada hari Minggu (3/4) lalu, untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka.
Pihak Konsulat juga menyampaikan perlindungan kekonsuleran yang diberikan oleh Konsulat RI di Tawau. "Kami sudah pastikan tiga WNI tersebut dalam kondisi sehat," ujar Retno.
Lebih jauh, Retno menyampaikan, ketiga warga negara Indonesia tersebut sampai saat ini masih berada di Kota Tawau. Ini untuk memberikan keterangan kepada pihak keamanan Malaysia.
Keterangan tiga WNI itu diharapkan akan membantu investigasi yang sedang dilakukan dalam proses pencarian dan pembebasan empat Anak Buah Kapal (ABK) Malaysia.
"Konsul Republik Indonesia di Kota Tawau sejak awal berita diterima sudah koordinasi dengan otoritas setempat dan akan memberikan bantuan yang diperlukan," ucapnya.
Selain itu, Retno juga menjelaskan bahwa ketiga warga negara Indonesia tersebut merupakan ABK dari kapal tunda (tug boat) berbendera Malaysia, "Massive 6", yang menjadi korban pembajakan.
Pembajakan oleh kelompok Abu Sayyaf terjadi di perairan Ligitan pada Jumat (1/4/) sekitar pukul 18.15 waktu setempat.
Namun, ketiga warga negara Indonesia itu kemudian dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Dalam kapal yang dibajak tersebut, terdapat total sembilan orang ABK. Awak kapal terdiri dari empat orang warga negara Malaysia, dua orang warga negara Myanmar dan tiga orang warga negara Indonesia.
Dari sembilan ABK tersebut hanya empat orang yang diculik dan masih disandera. Seluruh ABK yang disandera adalah warga negara Malaysia.
Dua warga negara Myanmar dan tiga warga negara Indonesia, kemudian diselamatkan oleh otoritas Malaysia.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...