Menlu: Perdamaian dan Kesejahteraan Inti Bisnis ASEAN-RRT
KUNMING, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi menilai perdamaian dan kesejahteraan merupakan inti bisnis dari kemitraan ASEAN-RRT.
"Indonesia mengharapkan kiranya kerja sama dalam menciptakan perdamaian dan kesejahteraan diterjemahkan di lapangan", kata dia pada saat menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Pertemuan Khusus ASEAN-China Foreign Ministers Meeting di Kunming, Republik Rakyat Tiongkok (RTT), hari Selasa (15/6) malam.
Dia menilai dalam memperingati 25 tahun kemitraan ASEAN-RRT, kerja sama perdamaian dan kesejahteraan kini menjadi semakin relevan. Untuk itu perdamaian dan stabilitas kawasan harus terus dijaga guna memastikan kondisi kondusif bagi pembangunan ASEAN-RRT.
“Tanpa penghormatan terhadap hukum internasional maka perdamaian dan stabilitas akan sulit untuk diwujudkan,” tegas Menlu.
Sementara itu, Pertemuan yang dihadiri Menlu RRT dan seluruh Menlu negara-negara ASEAN membahas kemajuan, prioritas dan arah masa depan dari kemitraan ASEAN-RRT, persiapan peringatan 25 tahun hubungan ASEAN-RRT, serta isu-isu kawasan termasuk situasi Laut China Selatan.
Para Menlu ASEAN dan RRT sepakat mengenai pentingnya untuk terus meningkatkan kemitraan ekonomi ASEAN-RRT. Hal ini mengingat bahwa RRT merupakan mitra dagang terbesar ASEAN sedangkan bagi RRT, ASEAN adalah mitra dagang ketiga. ASEAN dan RRT juga memiliki target untuk mencapai perdagangan sebesar 1 triliun dolar AS dan target investasi 150 miliar dolar AS pada tahun 2020.
Dalam kaitan ini para Menlu ASEAN dan RRT menekankan bahwa kerja sama untuk mencapai dua target ekonomi tersebut hanya dapat dicapai jika ASEAN dan RRT dapat memelihara perdamaian dan stabilitas, termasuk di Laut China Selatan.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...