Menlu RI-Ceko Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Ceko Lubomir Zaoralek dan membahas tentang peningkatan hubungan bilateral, khususnya di bidang ekonomi.

"Kami membahas berbagai potensi kerja sama untuk menerjemahkan hubungan baik kedua negara menjadi kerja sama yang saling menguntungkan," kata Menlu Retno usai melakukan pertemuan bilateral di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri di Jakarta, hari Kamis (25/2).

Ceko merupakan mitra dagang terbesar keempat bagi Indonesia untuk kawasan Eropa Tengah dan Timur setelah Rusia, Ukraina, dan Polandia. Total perdagangan bilateral RI-Ceko pada 2014 mencapai 260,51 juta dolar AS.

Produk unggulan Indonesia yang dipasarkan di Ceko, antara lain perabotan, rempah-rempah dan makanan.

Untuk meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara, Menlu Zaoralek membawa lebih dari 30 orang pelaku bisnis Ceko yang bertemu dengan pengusaha Indonesia pada pertemuan bisnis pada hari Kamis (25/2).

Para pengusaha Ceko yang datang bersama Menlu Zaoralek itu adalah pengusaha yang bergerak di bidang pertanian, pertambangan, gelas dan keramik, industri manufaktur pesawat terbang, dan industri militer dan pertahanan.

Sementara itu, di bidang investasi, total investasi Ceko di Indonesia dalam lima tahun terakhir (2010-2015) mencapai 34,35 juta dolar AS termasuk di sektor perhotelan.

Selain membahas hubungan ekonomi, kedua Menlu juga membahas kerja sama di beberapa sektor atau bidang lainnya, seperti pariwisata, energi, pendidikan, pertahanan, teknologi informasi dan komunikasi.

Selain itu, Menlu RI dan Menlu Ceko juga bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian kedua negara.

Pada kunjungan resminya ke Indonesia selama tiga hari, 25-27 Februari 2016, Menlu Ceko juga dijadwalkan untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI Joko Widodo, serta bertemu dengan Menko Bidang Perekonomian, Menko Polhukam, Ketua DPR, dan Sultan Hamengkubuwono X. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari