Menolak Penutupan, Pria Rekam Mencium Tempat Suci Syiah di Qom, Iran
SATUHARAPAN.COM-Video yang menyebar di media sosial menunjukkan warga Iran mencium dan menjilati tempat-tempat suci Islam Syiah, di tengah kontroversi karena banyak yang menyerukan untuk menutup tempat-tempat suci tersebut, karena meluasnya wabah virus corona yang parah di Republik Islam Iran.
Episentrum wabah virus yang dinamai COVID-19 di Iran adalah kota Qom, kota keagamaan yang memiliki beberapa situs yang disucikan oleh umat Islam Syiah. Akses ke tempat suci itu tetap terbuka, walaupun beberapa laporan menyebutkan jumlah korban meninggal di Iran mencapai ratusan.
"Berhentilah menakuti orang-orang sebanyak ini dengan virus corona," kata seorang pria ketika dia merekam video dirinya di tempat pemujaan Fatima Masumeh di Qom. Dia mengecam mereka yang telah berhenti mengunjungi tempat pemujaan itu karena wabah, seperti dilaporkan The Jerusalem Post dan Al Arabiya.
Pria itu, dalam video, lalu mencium dinding pintu masuk kuil. "Berhentilah mempermainkan kepercayaan orang, virus corona tidak ada artinya di tempat suci Syiah," katanya.
Perwakilan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Qom telah mendesak warga Iran untuk mengunjungi tempat suci itu, menyebutnya sebagai tempat penyembuhan. ”Kami menganggap tempat suci ini sebagai tempat penyembuhan. Itu berarti orang harus datang ke sini untuk sembuh dari penyakit spiritual dan fisik,” kata ulama Mohammad Saeedi, menurut Al Arabiya.
Orang itu memanfaatkan bagian dalam tren online yang bertujuan untuk membuktikan bahwa penyebaran virus corona di Iran tidak akan menghalangi mereka mengunjungi tempat suci, yang oleh banyak penganut Syiah dianggap memiliki pengaruh penyembuhan.
Korban meninggal virus corona di Iran yang dilaporkan meperintah adalah 54 orang pada hari Minggu (1/3). Jumlah kasus yang dikonfirmasi melonjak menjadi 978, menurut kementerian kesehatan, menjadikan angka ini yang tertinggi di Timur Tengah.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...