Menolong Orang Lain
SATUHARAPAN.COM - Suatu ketika pada masa perang kemerdekaan di Amerika, beberapa tentara tengah bersusah payah memindahkan sebatang pohon besar yang menghalangi jalan. Di dekat mereka, sang kopral hanya berdiri sambil mengomel. Seorang penunggang kuda yang lewat melihatnya. Ia bertanya mengapa sang kopral itu melihat-lihat saja dan tidak membantu anak buahnya. Kopral itu menjawab, "Aku ini kopral yang berhak memberi perintah."
Tanpa berkomentar, si penunggang kuda pun turun dan membantu para tentara tadi sampai berhasil memindahkan batang pohon itu. Kemudian, sambil menaiki kudanya, orang itu berkata, "Kalau anak buahmu butuh bantuan lagi, panggil saja panglima perang mu. Ia akan datang." Seketika itu si kopral sadar bahwa penunggang kuda tidak lainadalah George Washington, panglima perang Amerika saat itu (dan nantinya dia menjadi presiden negara tersebut).
Khusus bagi para sahabat yang beragama Kristen/Katolik, cerita nyata di atas layak sebagai ilustrasi kejadian menjelang penangkapan dan diakhiri dengan penyaliban Yesus. Dikatakan, Yesus melepas jubah, mengambil kain lenan, mengikatkannya di pinggang Nya, lalu berlutut dan mulai membasuh kaki para murid-Nya, dan seterusnya dapat dibaca pada Yohanes 13:1-15.
Maknanya, betapa baiknya bila kita tak membiarkan diri merasa "lebih hebat" dari orang lain. Mulailah lebih banyak berpikir bagaimana dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk melayani sesama, siapa pun itu, bahkan terhadap orang-orang yang kita anggap tidak patut dilayani. (Sumber: Renungan Harian)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...