Menpora: GAMKI Harus Jaga NKRI dari Faham Fanatisme
MANADO, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi, meminta Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) berperan positif dan strategis dalam menjaga negara kesatuan Republik Indonesia.
Nahrowi mengatakan hal itu ketika membuka Kongres X GAMKIdan Pawai Paskah Nasional Pemuda Gereja 2015, hari Rabu (29/4) di Manado, Sulawesi Utara.
“GAMKI mempunyai sejarah yang panjang dalam ikut menegakkan NKRI. Dan GAMKI telah dengan susah payah, dengan ketulusannya, serta pengorbanan jiwa raganya, mempersatukan pemuda-pemuda Indonesia, tidak hanya Kristen,” katanya seperti dikutip pgi.co.id.
Sebagai negara yang terbuka, lanjut Nahrowi, Indonesia mudah dimasuki oleh paham-paham dan fanatisme baru yang mencoba mencabik-cabik bangsa ini. Selain itu juga menjadi pangsa pasar bagi peredaran narkoba. Sebab itu, sebagai kekuatan pemuda, GAMKI harus tampil di depan menyelamatkan Indonesia dari semua hal itu, dan mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 sebagai ideologi bangsa Indonesia.
“GAMKI harus mempertahankan budaya, tradisi dan adat yang telah secara turun-temurun dilahirkan oleh orangtua kita, tidak ada satupun yang boleh mengadudomba kita. Indonesia harus menjadi Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini,” kata Nahrowi.
PGI: Kedepankan Semangat Ugahari
Kongres X GAMKI dan Pawai Paskah Nasional Pemuda Gereja 2015 diawali ibadah syukur. Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Dr. Henriette Hutabarat-Lebang, menyampaikan kotbah dan mengatakan, merayakan Paskah berarti kita bersedia untuk menanggalkan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah.
Menurut dia, ada banyak masalah dan konflik sosial dalam masyarakat yang terjadi akibat melebarnya jurang antara yang kaya dengan miskin. Manusia menjadi serakah dan lebih mementingkan diri sendiri, kata dia.
Hal ini sering kali merusak relasi antar manusia dan juga antara manusia dengan Tuhan. Sebab itu, melalui momen perayaan Paskah kita diajak mengembangkan semangat keugaharian atau semangat spritualitas, pola hidup iman yang diwarnai oleh rasa bersyukur setiap saat, karena merasa bahwa hidup ini adalah pemberian Allah.
“Allah telah memberikan cukup untuk semua, tidak berlebihan. Dan kita diajak untuk berbagi, serta menjadikan hidup ini bermakna tidak hanya untuk diri kita tetapi juga untuk orang lain,” kata dia.
Pendeta Henriette Lebang juga mengajak para pengurus GAMKI untuk terus merajut kehidupan kebangsaan kita yang harmonis bersama seluruh anak bangsa, dan bersama-sama mengatasi persoalan kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan perusakan lingkungan.
Animo masyarakat Kota Manado untuk mengikuti Pawai Paskah Nasional Pemuda Gereja 2015 cukup tinggi. Tidak terbatas kalangan gereja, lembaga pendidikan juga ambil bagian.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...