Menpora Ingin Wushu Dipertandingkan di Olimpiade

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menginginkan cabang olahraga wushu dipertandingkan di Olimpiade, tidak hanya sebatas tingkat Asia atau dunia, namun harus di ajang multi even olahraga empat tahunan itu.

"Wushu di Indonesia bisa diterima oleh semua kalangan dan kedepan Indonesia mendorong agar wushu bisa dipertandingkan ke Olimpiade semoga dalam momentum ini presiden wushu bisa menjadi pertimbangan agar terealisasi," kata Menpora hari Jumat (13/11) malam saat membuka Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Menpora berharap wushu bisa  berprestasi di ajang internasional. “Berprestasi bukan perkara yang mudah, juara tidak dihasilkan dari proses yang instan, apalagi cabang olahraga yang membutuhkan ketekunan seperti wushu,” kata Imam.

Menpora  mengatakan dia telah mendapat restu dan dorongan dari Presiden Joko Widodo  agar prestasi wushu dan cabang olahraga yang lain terus berkembang di Indonesia,

“Indonesia terbuka untuk persahabatan, atas nama Pemerintah Indonesia kami mendukung wushu untuk bersinar di dunia,” kata dia.

Menpora mengucapkan terima kasih kepada Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) karena telah memprakarsai kejuaraan ini.

Ia menilai mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah bukan hal yang mudah. “Dengan terselenggaranya kejuaraan ini artinya tidak hanya sukses penyelenggaraan tetapi juga sukses prestasi,” kata dia.

“Saya kira dengan pengalaman di beberapa kejuaraan baik single event maupun Kejuaraan Dunia, Indonesia tidak khawatir karena pasti akan banyak atlet yang membawa medali emas dari kejuaraan Dunia Wushu ini dilihat dari semangat dan banyak tokoh besar turun mensupport," kata Menpora.

Sebelumnya, dalam Welcoming Dinner and Openning Ceremony kejuaraan yang diikuti 82 negara ini ditampilkan beberapa kebudayaan dan kesenian asli Bangsa Indonesia seperti nyanyian dan tarian-tarian seperti Tari Perang asal Papua, Tari Ondel-ondel dari Jakarta dan lainnya.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja