Menristekdikti Ubah Riset dari Hilir ke Hulu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Profesor Muhammad Nasir, mengatakan pihaknya akan mengubah pola riset yang sebelumnya dari hulu ke hilir menjadi hilir ke hulu.
"Jika sebelumnya, riset dari hulu ke hilir, sekarang kami akan membaliknya. Kami memulai riset dari apa yang diinginkan oleh industri," kata Nasir usai seminar nasional di Jakarta, Senin (3/8).
Selama ini, banyak hasil riset yang dikerjakan tidak berdasarkan keinginan industri. Akibatnya, banyak hasil riset yang hanya sebatas jurnal dan bukan diproduksi.
"Makanya kami akan jemput bola. Ingin tahu, apa sebenarnya yang industri butuhkan itu," kata dia.
Meski demikian, lanjut dia, bukan berarti riset yang dimulai dari hulu ke hilir dihentikan. Menurut dia, kedua metode riset tersebut akan dicampur.
"Tidak berarti satu pintu ditutup, jika ditutup ilmu pengetahuan tidak berkembang."
Sampai saat ini, sudah ada sedikitnya 27 industri yang melakukan kerja sama dengan Kemristekdikti mengenai riset.
Industri yang bekerja sama meliputi bidang farmokologi, pangan, teknologi informasi, pangan, industri penerbangan,dan lainnya. "Korea dan Jepang risetnya sudah dari hilir ke hulu, namun hulu ke hilirnya juga sudah kuat," kata dia.
Dalam waktu dekat, kata mantan Rektor Universitas Diponegoro itu, pihaknya akan membangun taman teknologi atau "technopark". "Taman teknologi sangat penting untuk menciptakan ekosistem penelitian," kata dia.(Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...