Mensos Belikan Rumah untuk Ibu dan Anak yang Tinggal di Tepi Hutan
POLEWALI MANDAR, SATUHARAPAN.COM-Menteri Sosial Tri Rismaharini merelokasi satu keluarga yang sebelumya tinggal di sebuah gubuk sangat sederhana di tepi hutan Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Gubuk berukuran 2x3 meter tersebut berdinding terpal dan daun kelapa kering serta didirikan di sebuah tebing di tepi hutan yang jauh dari pemukiman penduduk. Gubuk tersebut ditempati perempuan bernama Marni (42 tahun) dan ketiga anaknya, masing masing berumur 14 tahun, 12 tahun dan empat tahun.
Menteri Sosial kemudian membelikan rumah berdinding bata milik warga sekitar dan menyerahkannya kepada Marni untuk ditempati bersama ketiga anaknya. “Jadi sebelum saya ke sini, saya tanyakan kepada staf apakah ada rumah yang bisa dibeli untuk ditempati keluarga Ibu Marni. Ternyata ada, sehingga bisa transaksi dan langsung diserahkan untuk ditempati Ibu Marni beserta keluarganya,” kata Mensos Tri Rismaharini, hari Selasa (2/7).
Kehidupan Marni dan ketiga anaknya sangat jauh dari layak. Setelah bercerai dengan suami pada tahun 2020, Marni kembali ke kampung halamannya dengan membawa ketiga anaknya. Sempat tinggal di rumah saudaranya, kemudian Marni memilih pindah dengan membangun gubuk seadanya di perbukitan tepi hutan.
Gubuk tersebut berjarak sekitar 20 meter dari tepi jalan desa. Tak ada barang berharga di gubuk tersebut, dan yang “paling mewah” adalah panci untuk memasak, itu pun sudah penyot di sana-sini dan hitam penuh jelaga.
Marni dan ketiga anaknya bertahan hidup dengan penghasilan yang diperoleh anak sulungnya Abdul Marwan (14 tahun) yang bekerja di peternakan ayam petelur dengan upah Rp 500.000/bulan. Marni yang kerja serabutan, bisa mendapat penghasilan Rp20.000/hari dari hasil menjual cabai sisa panen di ladang.
Mengetahui kondisi keluarga Marni, Mensos Risma kemudian membelikan rumah berdinding bata ukuran 6 x 10 meter dengan luas lahan sekitar 320 m2 yang lokasinya masih di desa yang sama.
Selain bantuan rumah, Kemensos memberikan bantuan berupa kebutuhan dasar, perlengkapan masak, perlengkapan tidur, dan pemenuhan nutrisi mainan anak. Kemensos juga menyediakan penerangan jalan utama tenaga surya (PJUTS) 25 watt di 8 titik, serta Solar House System 100-watt 1 unit.
Untuk menopang ekonomi keluarga Marni, Kemensos juga memberikan ayam petelur 20 ekor serta kandang dan pakan, lele 1.000 bibit beserta kolam bioflok dan pakan. Kemensos juga memberikan tanaman holtikultura, pupuk, dan alat pertanian.
“Kami kasih ayam petelur, ya. Nanti dipelihara dan telurnya bisa dijual atau sesekali untuk lauk makan,” kata Mensos Risma yang ikut mengemas-mengemas barang yang ada milik keluarga Marni untuk dibawa ke rumah yang baru. “Rumahnya sangat bagus. Terima kasih Bu Mesnos,” kata Marni tak kuasa menahan haru karena mendapat rumah baru.
Kemensos kini sedang mencari solusi untuk pendidikan anak-anak Marni yang terbengkalai. Marwan dan adiknya, Mirawati (12 tahun), terpaksa putus sekolah saat duduk di bangku kelas 4 dan 3 SD. Sementara itu, anak bungsunya, Muhammad Fadli (3 tahun), belum bersekolah. Mensos Risma memberikan perhatian khusus untuk anak-anak Bu Marni, karena pendidikan adalah bekal untuk masa depan mereka.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...