Mensos: Pemberdayaan Disabilitas Tanggung Jawab Bersama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lima tahun ke depan ditargetkan penyandang disabilitas Indonesia terbebas dari berbagai hambatan kehidupan, baik sebagai individu maupun warga negara.
“Kementerian Sosial sebagai leading sector penanganan penyandang disabilitas telah menyiapkan kebijakan dan program pemberdayaan,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat kunjungan kerja di Kota Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (29/11).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, penyandang netra berjumlah 1.780.20, rungu 472.855, wicara 164.686, grahita/intelektual 402.817, daksa 616.387, sulit urus diri sendiri 170.120, dan ganda 2.401.592.
"Penyandang netra, rungu wicara, grahita/intelektual,daksa sulit urus diri sendiri dan ganda, mulai dari yang ringan hingga berat berjumlah 6.008.661 anak," kataya.
Pengarusutamaan disabilitas menjadi isu nasional dan lintas sektor. Dimana, masyarakat diajak menciptakan suasana inklusi yaitu dengan membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang semakin terbuka, bagi penyandang disabilitas dan membangun tanggung jawab kolektif para pemangku kepentingan untuk kemajuan.
Selain itu, juga memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas dari aspek sosial, ekonomi, budaya, sipil dan politik menjadi tujuan yang bisa diwujudkan bersama.
Setiap 3 Desember 2014 diperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI). Peringatan tersebut dengan tema “Pembangunan Berkelanjutan; Melalui Aksesibilitas Rekayasa Teknologi Inovatif”.
“Pemerintah sadar betapa pentingnya pembangunan berkelanjutan yang melibatkan penyandang disabilitas sebagai subjek, sekaligus penikmat hasil pembangunan, ” tandasnya.
Aksesibilitas Dunia Perbankan bagi Penyandang Disabilitas
Sementara itu, wacana mewujudkan masyarakat inklusif yang egaliter dan partisipatif bagi penyandang disabilitas terus diupayakan oleh semua sektor termasuk sektor privat dalam pembangunan berkelanjutan melalui kemudahan aksesibilitas dan rekayasa teknologi yang inovatif.
Dalam waktu dekat, penyandang disabilitas mendapatkan kemudahan dalam mengakses transaksi perbankan, salah satunya adalah melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang bisa diakses dengan suara atau Talking ATM. Kemsos menginisiasi menyediakan Talking ATM dengan menggandeng BNI, Bank Mandiri, BRI, BCA yang bersedia untuk menyediakan ATM Bicara dan diperkirakan diluncurkan para triwulan pertama tahun depan.
Sebagai langkah awal, akan digelar pertemuan kerja sama antara Kementerian Sosial dengan Bank Indonesia sebagai fasilitator, BNI, Mandiri, BRI dan BCA yang rencananya dilaksanakan pada 3 Desember 2014. (kemsos.go.id)
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...