Mentari Pagi
Selamat jalan Bapak Victor Silaen!
SATUHARAPAN.COM – ”Kita harus mencari matahari jam 10 pagi untuk meneruskan spirit pelayanan kita,” kata saya kepada seorang teman, ”kita adalah matahari jam 4 sore yang sebentar memasuki rembang senja, di mana gerak tidak segesit dahulu, tanggung jawab tidak semata pada diri pribadi.”
Teman saya menjawab, ”Pelayanan harus fokus, dan berhenti sampai ajal menjemput.” Kemudian saya membalasnya, ”Bukan berhenti, tapi menyebarkan spirit kita kepada mentari jam 10 pagi, karena hari-hari kita pasti berlalu… tetapi semangat kita tetap hidup dalam mentari yang silih berganti bersinar.”
Percakapan pada pagi itu, ditimpali kabar berpulangnya Dr. Victor Silaen, ketua Yakoma PGI. Pada 29 Agustus 2015, saya memperkenalkan diri padanya dalam sebuah Seminar yang diadakan GKI Klasis Banten, berjudul ” Banten Paska 70 tahun RI—Menyambut Pilkada 2015 dengan Cerdas”. Bersama dengan Dr. H. A. M. Romly (Ketua Umum MUI Banten), dan moderator Pdt. Santoni (GKI Gading Serpong), beliau memberikan spirit pentingnya kita mengawal pemerintahan dan menjadi satu kesatuan, tidak cuek terhadap negara, mengawasi, memberi masukan, kritik, saran, menilai kinerja dari para calon pemimpin bangsa, serta terlibat aktif.
Dalam percakapan kami yang terakhir, penulis buku Bertahan di Bumi Pancasila: Belajar dari kasus GKI Yasmin terbitan Bina Kasih ini menyatakan kesediaan dirinya untuk memberikan data-data mengenai cakada yang dia miliki agar diketahui oleh semua orang, supaya para pemilih mengetahui siapa yang akan dicoblosnya, tidak hanya asal mencoblos. ”Kita harus memanfaatkan pemilu untuk mendapatkan pemimpin yang berintegritas dan berkualitas,” jelasnya. Dan dalam pesan percakapan tersebut diakhiri dengan kalimatnya, ”JBU!”
Selamat jalan Bapak Victor Silaen! Mentari pagi telah terbit memancarkan kehangatan semangat pelayanan dan kasih Bapak akan negara ini. Spirit itu tetap akan ada.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Operasi Mulai ...
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM-Sindikat uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar te...