Menteri ASEAN Sepakati Perangi Kejahatan Perdagangan Manusia
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Para menteri dari berbagai negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN (Association of South East Asia Nation) bersepakat mendirikan sebuah gugus tugas bersama untuk memerangi kejahatan transnasional, seperti korban perdagangan manusia antara negara-negara anggota.
Seperti diberitakan channelnewsasia.com, Jumat (3/7) kesepakatan tercapai dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN dalam diskusi Mengantisipasi Kejahatan Transnasional Gerakan Orang di Asia Tenggara (AMMTC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (2/7).
Singapura menjadi negara pertama yang menawarkan dukungan keuangan US $ 200.000. "Kami telah meminta Sekretariat ASEAN untuk mengatur protokol dan proses untuk memungkinkan dana tersebut akan dicairkan," tambah Deputi Menteri Luar Negeri Singapura Masagos Zulkifli.
"Pada saat yang sama, kami meminta semua anggota ASEAN juga berkontribusi dana ini sehingga tidak ada anggota ASEAN tunggal harus menanggung beban sendiri,” Masagos menambahkan.
AMMTC dihelat sebagai respons atas surat peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang perdagangan manusia dalam semester II – 2015.
“Para pedagang dan penyelundup manusia akan berbisnis kembali kecuali berbagai negara mengambil langkah-langkah tegas untuk menghindari hal-hal yang mengerikan,” kata Richard Towle, Perwakilan UNHCR (Organisasi PBB untuk Pengungsi) dari Malaysia.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Dalam Negeri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan dia didorong oleh keinginan bahwa fakta di lapangan saat ini masih banyak negara yang kurang memberi perhatian pada penyelundupan manusia.
Bahkan Myanmar terlihat akan meningkatkan upaya untuk memberantas masalah itu. Menurut seorang pejabat senior polisi, 36 penyelundup telah ditangkap dan kebanyakan mereka adalah Thailand.
Namun, pemerintah Myanmar menolak dengan keras bahwa penangkapan terkait dengan Rohingya.
"Myanmar tidak ingin membicarakan hal ini," kata Soe Myaing, kejahatan transnasional Kepala Divisi Polisi Myanmar.
“Itu adalah masalah Myanmar sendiri,” Soe Myaing menambahkan
Dalam kaitannya dengan Myanmar, Masagos mengatakan seluruh negara di Asia Tenggara menghormati posisi Myanmar dan para menteri ASEAN yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut memilih fokus pada penguatan kerja sama regional dalam penegakan hukum.
“Pertemuan ini bukan tentang politik. Ini adalah tentang memerangi kejahatan transnasional," kata Masagos. "Kita seharusnya tidak terlibat dalam masalah dalam negeri mereka," kata Masagos. (channelnewsasia.com).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben Ezer Siadari
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...