Menteri Belgia Tuding Warga Muslim Berpesta atas Serangan Brussel
BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM - Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon, menuding “banyak” penduduk Muslim merayakan serangan, menyalahkan kebijakan negara karena gagal mengintegrasikan imigran ke dalam masyarakat.
Dia tidak secara eksplisit merujuk pada serangan ekstremis bulan lalu di bandara dan sistem metro Brussel yang menewaskan 32 orang.
“Banyak masyarakat Muslim menari-nari ketika serangan berlangsung,” ujar Jambon dalam sebuah wawancara dengan surat kabar De Standaard hari Sabtu (16/4).
Menteri Belgia itu juga menuduh warga Muslim di permukiman Molenbeek Brussel menyerang polisi dalam sebuah operasi yang dilakukan bulan lalu untuk menangkap tersangka yang terkait dengan serangan mematikan di Paris pada November lalu.
“Mereka melempari bebatuan dan botol ke arah polisi dan pers dalam operasi penangkapan Salah Abdeslam. Ini benar-benar masalah yang nyata. Kita bisa menangkap teroris dan membuangnya dari masyarakat. Tetapi mereka hanya bagian puncak. Di bawahnya adalah kanker yang jauh lebih sulit untuk ditangani. Kami bisa melakukannya, tetapi tidak akan terjadi dalam semalam,” katanya.
Jambon sebelumnya menyampaikan keinginan untuk mengundurkan diri setelah serangan di Brussel.
Dalam wawancara pada Sabtu, dia mengatakan bahwa bahaya yang terkait dengan radikalisasi pemuda dari keluarga generasi ketiga dan keempat “jauh lebih mengakar” di beberapa area karena Belgia “telah bertahun-tahun mengabaikan tanda-tanda peringatan.” (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...