Menteri Kelautan: Mutiara Komoditas Unggulan Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengingatkan mutiara merupakan komoditas unggulan Indonesia karena produksi mutiara alam laut selatan yang terbesar terletak di kawasan perairan Republik Indonesia.
“Mutiara merupakan salah satu komoditas unggulan sektor kelautan dan perikanan yang memiliki prospek pengembangan usaha sangat baik,” kata Sharif Cicip Sutardjo di Jakarta, Rabu (21/5).
Menurut Sharif, hal itu dapat dilihat dari peningkatan permintaan perhiasan dari mutiara dan harganya yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Dari sisi perdagangan, ujar dia, Indonesia menempati urutan ke-9 dunia atau 2,07 persen dari total nilai ekspor mutiara dunia yang mencapai 1,4 miliar dolar AS.
“Negara tujuan ekspor meliputi Jepang, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Thailand, Swiss, India, Selandia Baru, dan Prancis,” ujarnya.
Ia berpendapat, kemilau cahaya mutiara alam laut selatan dari Indonesia (“Indonesian South Sea Pearl”/ISSP) belum diikuti dengan ketenaran namanya di dunia bisnis mutiara internasional.
Padahal, lanjut Menteri Kelautan dan Perikanan, mutiara di Indonesia menyimpan potensi ekonomi yang sangat tinggi.
“Indonesia telah menjadi produsen terbesar penghasil mutiara laut selatan sejak tahun 2005. Indonesia menguasai 50 persen dari total produksi mutiara dunia dan nilai ekspornya telah menyentuh angka 29 juta dolar AS,” katanya.
Nilai itu, menurut dia, masih berpotensi untuk ditingkatkan, mengingat Indonesia memiliki dan menguasai faktor-faktor pendukung seperti areal budidaya, tenaga kerja, peralatan pendukung dan teknologi.
Untuk itu, pemerintah melalui KKP juga akan terus mendorong promosi ISSP secara intensif dan tepat agar dapat meningkatkan perekonomian nasional.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Saut Hutagalung menjelaskan, pasar mutiara dunia didominasi empat jenis mutiara.
Empat mutiara itu adalah Mutiara Laut Selatan (negara produsen adalah Indonesia, Australia, Filipina, dan Myanmar), Mutiara Air Tawar (Tiongkok), Mutiara Akoya (Jepang dan China), dan Mutiara Hitam (Tahiti).
Menurut Saut, usaha industri budidaya mutiara di Indonesia sebenarnya telah ada sejak tahun 1970. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...