Menteri Korban Rasisme: Jangan Gunakan Populisme dalam Kampanye
ROMA, SATUHARAPAN.COM - Menteri kulit hitam pertama Italia, Cecile Kyenge, yang dihujani hujatan rasis sejak penunjukkannya untuk menjabat pada April mendesak politisi Eropa untuk tidak menggunakan populisme dalam kampanye.
Pada konferensi pers, hari Rabu, dia dengan tegas mengatakan dan mendesak para petinggi Eropa untuk tidak menyebarkan populisme atau menggunakannya guna memenangkan pemilu.
Ada saat ketika peristiwa rasisme meningkat di banyak negara, mungkin berhubungan dengan krisis ekonomi, namun juga karena kurangnya pengetahuan tentang nilai-nilai penting di Eropa, kata Kyenge.
Menteri tersebut meminta petinggi politik untuk menggunakan bahasa mereka dengan cara yag instruktif, tidak hanya untuk menyebarkan populisme atau menggunakannya untuk menarik dukungan orang.
Kyenge mengingatkan adanya kesepakatan untuk memerangi rasisme, yang ditandatangani di Roma, ibu kota Italia, oleh sejumlah petinggi Eropa pada September lalu. Kesepakatan itu akan diluncurkan sebagai sebuah pakta resmi 2014-2020 pada Januari mendatang, menjelang pemilu Eropa pada Mei 2014.
Lebih dari 23 negara Eropa telah menandatangani pakta yang dikenal sebagai Rome Declaration (Deklarasi Roma).
Kyenge yang lahir di Kongo, menghadapi serangan rasisme, antara lain yang dilakukan seorang anggota senior partai Northern League yang menyamakannya dengan orangutan. Dia mengungkapkan, ingin melemparkan pisang kepadanya dan merasa terancam dengan tali jerat. (AFP)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...