Menteri Marwan Ajak Masyarakat Ikut Transmigrasi - Satu Harapan
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 06:35 WIB | Senin, 20 Juni 2016

Menteri Marwan Ajak Masyarakat Ikut Transmigrasi

Menteri Desa, PDTT, dan Transmigrasi Marwan Jafar (keempat kiri) bersama Bupati Pandeglang Irna Narulita (kelima kiri), menjala ikan saat panen raya ikan kerapu di Kampung Cipanon, Desa Tanjung Jaya, Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, hari Selasa (12/4). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar mengajak masyarakat untuk ikut transmigrasi. 

Marwan menjelaskan, selain untuk membantu mengentaskan kemiskinan, program transmigrasi juga akan berpengaruh besar pada pemerataan pembangunan.

Pasalnya, hingga saat ini program transmigrasi terbukti berhasil mengentaskan kemiskinan, seperti kawasan transmigrasi di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

"Transmigrasi menjadi salah satu program unggulan untuk mewujudkan Nawa Cita pemerintah. Selain dapat melakukan pengembangan kawasan, transmigrasi juga dalam rangka pemerataan kesejahteraan masyarakat," ujar Marwan di Jakarta, hari Minggu (19/6). 

Dengan membuka lahan perkebunan seluas 391.559 hektare, program transmigrasi telah memicu pertumbuhan dan berkembangnya pusat produksi baru berbasis pertanian yakni perkebunan kelapa sawit dan karet. 

"Potensi pusat ekonomi baru tersebut juga berimplikasi pada terciptanya lapangan kerja baru. Tercatat, sebanyak 4,9 juta tenaga kerja permanen yang berhasil diserap di kawasan transmigrasi," jelas dia. 

Di Kalimantan Timur, lanjut Marwan, kawasan transmigrasi telah berhasil menjadi sentra ekonomi masayarakat setempat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Padang Jaya Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser yang telah memiliki aset senilai Rp1,3 miliar.

"Desa Padang Jaya itu merupakan kawasan eks Unit Permukiman Transmigrasi (UPT), sekarang sudah punya BUMDes yang bergerak di beberapa bidang yang mencakup kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat, salah satunya penyediaan air bersih dengan penghasilan kotor berkisar Rp12 sampai Rp13 juta. Ini tentu hasil yang fantastis," tutur Marwan. 

Ia menegaskan, masih ada 619 kawasan transmigrasi lainnya yang saat ini berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan terbentuknya 10.368 wirausaha transmigrasi mandiri, kawasan tersebut memiliki potensi pengembangan buah organik seperti pepaya, bengkuang dan buah naga.

"Buah organik itu merupakan kekayaan alam di sejumlah kawasan transmigrasi yang tengah kita kembangkan. Jika ini berjalan efektif, tentu akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat," kata Marwan.

Ke depan, Marwan berharap semakin banyak masyarakat yang tertarik mengikuti program transmigrasi. Dengan berpindah tempat tinggal ke wilayah yang memiliki potensi untuk berkembang, masyarakat akan lebih mudah memperbaiki masa depan. 

"Daripada hidup di wilayah padat penduduk yang sulit untuk berkembang, lebih baik ikut program transmigrasi. Di sana mereka bisa menata hidup lebih baik dengan mengembangkan potensi wilayah-wilayah transmigrasi," imbuh Marwan. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home