Menteri PDT dan Transmigrasi Imbau Kades Siaga Bencana
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengimbau pada kepala desa untuk siaga menghadapi bencana.
“Saya mengimbau kepala desa untuk siaga bencana. Terutama desa-desa terpencil yang kondisi alamnya sulit dijangkau,” ujar Marwan di Jakarta, Jumat (13/2).
Intensitas hujan yang makin tinggi disertai angin kencang yang terus terjadi setiap hari dikhawatirkan menyebabkan banjir, longsor atau puting beliung.
Marwan memperkirakan setidaknya terdapat 589 daerah dengan jumlah penduduk 185 juta jiwa yang rawan banjir dan longsor.
Marwan juga meminta kepada para kepala desa dengan menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi situasi bencana. Seperti membentuk tim tanggap bencana, membuat posko, menyiapkan tempat penampungan, dapur umum, pengobatan umum, perawatan pasien, terapi trauma, dan kebutuhan lainnya.
“Semua kepala desa diharapkan siaga bencana sedini mungkin, terutama desa-desa terpencil atau tertinggal dan rawan longsor atau banjir,” harap politikus PKB itu.
Marwan menyadari, kemampuan desa-desa terpencil sangatlah terbatas. Apalagi desa-desa terpencil termasuk kategori desa tertinggal atau sangat tertinggal yang masih minim sarana dan prasarananya, kondisi geografisnya sulit, sumber daya manusia dan sosial ekonominya rata-rata masih rendah.
Oleh sebab itu, lanjut Marwan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk menyiapkan rencana aksi penanggulangan bencana desa-desa terpencil.
“Pemerintah daerah setempat hendaknya segera memberikan perhatian ekstra dan mendatangi langsung desa-desa terpencil supaya melihat langsung kondisinya dan tahu betul apa saja kebutuhannya,” katanya.
Ia juga menyatakan akan memberikan perhatian ekstra terhadap desa-desa terpencil. Selain pembangunan infrastruktur, desa-desa terpencil akan mendapat pemberdayaan di bidang sosial ekonomi melalui program kewirausahaan, bantuan modal usaha, pelatihan dan pendampingan.
“Kita akan percepat pembangunan desa-desa terpencil, mereka dapat memanfaatkan dana desa bantuan pusat dan daerah untuk membangun infrastruktur desa, menggerakkan ekonomi desa, memberikan pelayanan sosial kepada warga desa, yang penting semuanya disepakati bersama melalui musyawarah desa dan pengelolaannya secara amanah,” ujarnya. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...