Menteri Susi: Presiden Tidak Mungkin Dipengaruhi Megawati
BATAM, SATUHARAPAN.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan Presiden Joko Widodo tidak mungkin dipengaruhi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam setiap kebijakan yang dibuatnya.
"Tidak mungkin Presiden Jokowi memengaruhi Bu Megawati. Dan, tidak mungkin juga Bu Megawati memengaruhi Presiden Jokowi," kata Menteri Susi dalam Konvensi Media Massa Hari Pers Nasional (HPN) di Batam Kepulauan Riau, Sabtu (7/2).
Menurut Menteri Susi, Presiden dan Megawati adalah orang-orang hebat yang tidak mungkin saling memengaruhi. Keduanya juga memiliki sikap dan sifat sendiri-sendiri yang tidak mungkin saling memengaruhi.
"Jadi biarkan mereka buat keputusan," kata dia.
Menteri Susi mengaku sangat bangga dan senang bisa berinteraksi dengan dua orang hebat di Indonesia.
Ia menyebut Megawati sebagai perempuan hebat di Indonesia. Tidak ada perempuan Indonesia yang memiliki prestasi setinggi Presiden ke-5 RI itu.
Dalam kesempatan itu, Menteri Susi juga sempat menyinggung terkait kisruh antara Polri dan KPK. "Biarkan KPK buat yang benar, antikorupsi yang membela prinsip benar," kata dia.
Menteri mengatakan sering kali ditanya wartawan terkait hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan, sebab itu ia memilih untuk menjelaskan di acara HPN. "Saya bicara sedikit di sini, supaya wartawan tidak bertanya lagi," kata dia.
Penyelenggaraan HPN itu di Batam diisi tiga topik konvensi, yaitu "Memperkuat Ekonomi Maritim Nusantara", "Pers Sehat: Competitive and Accountable Media", dan "Kejayaan Indonesia di Tangan Generasi Penerus".
Selain Menteri Kelautan dan Perikanan, hadir juga sebagai pembicara yaitu rektor Universitas Paramadina Firmanzah, Wakil Ketua Umum Kadin Didie Soewondho, Ketua OJK Muliaman D Hadad, Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo, dan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I Bambang Eka Cahyana. (Ant)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...