Menteri Susi Tegaskan Soal Swasembada Garam
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan bahwa dia akan berupaya keras untuk melakukan swasembada garam dan mengurangi impor garam.
"Fakta bahwa kita masih impor garam harus kita pikirkan dan evaluasi lagi. Apakah memang sebaiknya kita impor garam saja dan petani garam dialihkan ke yang lain ataukah kita kejar dan bekerja keras untuk swasembada sebagaimana layaknya negara kepulauan itu bisa swasembada garam," kata Susi dalam pemaparannya di depan anggota dewan komisi IV DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/1).
Susi juga menjawab pertanyaan beberapa pihak yang meminta agar petani garam beralih profesi menjadi petani udang atau sejenisnya. Menurutnya sebuah profesi adalah ciri suatu bangsa, termasuk dengan profesi petani garam tradisional.
"Saya hanya berpikir profesi itu bukan hanya profesi profesional tapi adalah sebuah ciri bangsa. Benar bahwa mungkin petani garam tidak akan sehebat menjadi petani udang atau ikan. Tapi sudah saatnya kita melestarikan profesi petani garam. Menurut saya itu juga merupakan pelestarian kebudayaan."
Dia juga menyatakan tidak menutup kemungkinan alih profesi tersebut akan mendatangkan uang yang lebih banyak bagi petani garam. Namun profesi petani garam juga merupakan bagian dari kultur bangsa yang patut dilestarikan.
Beberapa waktu yang lalu, KKP dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sepakat bekerja sama untuk membangun irigasi tambak garam di beberapa daerah di Tanah Air.
Dirjen Sumber Daya Air Kemenpupera Mudjiadi mengungkapkan bahwa saat ini sudah dibuat proyek rintisan di daerah Cirebon dan Indramayu yang sudah dalam tahap penyelesaian.
Proyek yang memakan anggaran mencapai Rp 200 miliar ini dinilai akan membantu proses produksi dan alur distribusi yang akan membantu terciptanya swasembada garam.
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...