Menteri Transportasi Singapura Tidak Ikut Pemilu
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM–Menteri Transportasi Singapura, Lui Tuck Yew, tidak akan berpartisipasi pada pemilihan umum. Singapura yang menurut rencana akan dihelat pada September 2015 mendatang.
Walau Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan beberapa menteri Kabinet untuk membujuk Lui untuk ikut pemilu. "Dengan penyesalan yang mendalam bahwa saya mengkonfirmasi keputusan saya untuk tidak berpartisipasi pada Pemilu mendatang,” demikian bunyi surat tertulis Lui kepada Lee Hsien Loong yang dirilis ke media, Rabu (12/8).
"Saya menyinggung hal ini dengan Anda (Lee Hsien Loong) awal tahun ini, karena ada beberapa anggota senior Kabinet yang berusaha keras membujuk saya untuk mengubah pikiran saya. Anda mengingatkan saya bahwa tanggung jawab pemerintah adalah tanggung jawab kolektif,” demikian bunyi surat tertulis Lui.
“Saya sangat menghargai keyakinan dan dukungan. Tapi setelah berpikir masalah ini dengan hati-hati, saya telah memutuskan bahwa saya harus kukuh dengan keputusan saya tidak ikut pemilihan umum. Saya berterima kasih atas dukungan tulus Anda secara pribadi telah diberikan kepada Kementerian Transportasi dan saya,” demikian bunyi surat tertulis Lui.
Biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan bus dan kereta baru dan perluasan jaringan kereta api, bandara dan pelabuhan yang lebih tinggi dari sebelumnya dan akan terus meningkat. Lui menambahkan injeksi kapasitas yang lebih di bus dan kereta jaringan telah mulai mengurangi kemacetan.
Lui telah membuat beberapa gebrakan dalam transportasi Singapura antara lain Pengenalan Service Enhancement Program untuk menambah rute dan mengurangi waktu tunggu transportasi publik, pengenalan kereta baru, dengan total armada diperluas hampir setengah selama empat tahun mendatang, dan pertumbuhan Downtown Line, dengan Tahap 1 telah dibuka pada bulan Desember 2013 dan seluruh baris set akan selesai pada 2017.
“Karena perkeretaapian telah membaik, kereta cadangan telah berkurang operasinya,” kata Lui.
Namun, ia mengakui menghadapi beberapa "kemunduran" dalam masa jabatannya. Kala itu transportasi Singapura sempat guncang akibat serangkaian gangguan jaringan MRT (Mass Rapid Transit), termasuk kerusakan pada Jalur Utara Selatan pada Desember 2011.
Untuk mengatasi masalah ini, kementerian telah memulai upgrade besar, praktik pemeliharaan diperkuat dan area yang diidentifikasi yang perlu pembaharuan sistematis akan ditangani dan diselesaikan.
Dalam kesempatan terpisah, Perdana Menteri Lee menanggapi surat tersebut dengan mengatakan sementara ia dan orang lain dalam Kabinet merasa bahwa Lui memiliki kontribusi lebih baik dalam transportasi di daerah dan pemerintah. Jawaban PM Lee mengisyaratkan kekecewaan karena Lui tidak ingin maju dalam pemilu.
“Saya kecewa saya tidak berhasil dalam mengubah pikiran Anda,” kata Lee dalam surat balasan.
"Anda telah melakukan pekerjaan yang sangat baik sebagai Menteri Transportasi. Ketika saya meminta Anda untuk memegang Kementerian pada 2011, kami berdua tahu Anda memiliki pekerjaan yang sangat sulit, tetapi Anda tidak ragu-ragu untuk menerima tantangan,” kata Lee. (channelnewsasia.com)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...