Mentor Kouachi Bersaudara Seorang Magang di Rumah Sakit
Hayat Bouneddiene, Istri Amedy Caolibaly, salah satu penyarang di Paris diketahui datang ke Turki dan mengadakan perjalanan ke Suriah.
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Seorang pria yang dilaporkan sebagai mentor yang membantu radikalisasi Kouachi bersaudara yang menyerang kantor koran satir, Charlie Hebdo, di Paris pekan lalu disebutkan bekerja di rumah sakit Paris yang menerima sebagian besar korban pembantaian itu. Demikian dilaporkan harian Prancis, Le Parisien.
Sementara itu, di Turki dilaporkan tentang aktivitas Hayat Boumeddiene, istri Amedy Coulibaly, salah satu yang terlibat dalam serangan di Paris. Disebutkan dia mengadakan perjalanan ke Suriah.
Pria yang disebut mentor Kouachi bersaudara itu bernama Farid Benyettou yang bekerja magang keperawatan di Rumah Sakit Pitie-Salpetrier di Paris. Dia disebut tidak bekerja pada hari Rabu, ketika serangan itu terjadi, tetapi hadir pada hari Jumat dan Sabtu malam.
Pria berusia 32 tahun itu dilaporkan bertemu Kouachi bersaudara pada awal 2000-an ketika dia bekerja untuk sel "Filiere des Buttes Chaumont", sebuah kelompok yang membantu menyalurkan jihadis ke Irak.
Pada saat itu, Benyettou dikenal karena khotbahnya yang radikal di masjid Adda'wa di Paris, menurut harian itu.
Pada tahun 2008, Benyettou dihukum bersama Cherif Kouachi selama enam tahun penjara, Le Parisien melaporkan.
Setelah dibebaskan, dia mulai pelatihan sebagai perawat di rumah sakit sebelum bergabung pada Pitié-Salpetriere di Desember 2014.
Rekan Benyettou di rumah sakit yang tampaknya tidak tahu tentang masa lalunya menggambarkan dia sebagai "seorang mahasiswa yang rajin dan bijaksana."
"Mustahil untuk membayangkan bahwa orang ini, yang semua orang mengatakan adalah salah satu mentor utama dari saudara Kouachi, mungkin lebih sebagai korban mantan anak didiknya," kata seorang dokter.
"Dan saya tidak bisa membayangkan bahwa rumah sakit tidak mengetahui masa lalunya," tambah dokter.
Perjalanan Ke Suriah
Sementara itu, pemerintah Turki pada hari Senin (12/1) merilis rekaman dari badan keamanan bandar udara yang menunjukkan kedatangan Hayat Boumeddiene ke Istanbul. Dia diduga bagian dari kelompok bersenjata terlibat dalam serangan mematikan pekan lalu di Paris.
Kantor berita Turki, Anadolu melaporkan bahwa Boumeddiene, istri Amedy Coulibaly, salah satu teroris yang terlibat dalam serangan di Paris. Dia tiba di Istanbul dari Madrid pada 2 Januari dan kemudian menyeberang ke Suriah enam hari kemudian.
Menteri luar negeri Turki mengatakan bahwa perempuan yang menjadi orang yang paling dicari di Prancis itu tinggal di sebuah hotel di Istanbul.
Dia dilaporkan memiliki tiket pulang tapi dia tidak muncul dalam penerbangannya. Boumeddiene dilaporkan mengadakan perjalanan di Suriah dengan teman laki-laki.
Pekan lalu, Prancis diguncang tiga hari kekerasan yang dimulai dengan serangan oleh tiga militan Islam di kantor pusat di majalah satir, Charlie Hebdo, dan berakhir dalam tembak-menembak mematikan antara pasukan keamanan dan militan.
Tujuh belas warga, banyak dari mereka adalah anggota staf media itu, meninggal dalam tiga hari serangan.
Boumeddiene adalah istri Amedy Coulibaly, salah satu dari tiga orang bersenjata yang terlibat dalam serangan di kantor Charlie Hebdo pada Rabu yang memunuh empat sandera hari berikutnya di sebuah toko halal di Paris.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...