Menurut Menlu, Belum Ada WNI jadi Korban Gempa Taiwan

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan masih menyusuri sejumlah rumah sakit di Kota Tainan–Taiwan bagian selatan–guna memastikan kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) pascagempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter mengguncang pada hari Sabtu (6/2) dini hari.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, mengatakan penelusuran dilakukan di tiga rumah sakit yang berada di Kota Tainan.

"Penyisiran dilakukan di tiga rumah sakit yaitu Chimei Tainan Hospital, National Cheng Kung University Hospital dan Sinlau Christian Hospital," kata Retno dalam pesan singkat kepada sejumlah wartawan di Jakarta, hari Minggu (7/2).

Menurutnya, berdasarkan penelusuran di tiga rumah sakit tersebut, belum ditemukan WNI yang menjadi korban gempa bumi yang terjadi.

Retno kemudian menyampaikan, KDEI telah membuka posko pelayanan informasi di Si Hua Street nomor 42i2 North District, Tainan City dengan nomor kontak yang bisa dihubungi +886973947516.

Dihubungi berbeda, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo, mengatakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah memerintahkan Menteri Luar Negeri dan Menteri Ketenagakerjaan mengambil langkah penanganan cepat bila menemukan WNI yang menjadi korban gempa bumi di Kota Tainan.

“Presiden sudah perintahkan Menteri Luar Negeri dan Menteri Ketenagakerjaan untuk melakukan penanganan secepatnya dan mengambil langkah-langkah apabila ada WNI, baik itu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau WNI yang di sana, menjadi korban gempa bumi,” tutur Johan.

Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter telah mengguncang Taiwan selatan pada Sabtu (6/2) dini hari. Gempa tersebut telah merubuhkan gedung-gedung dan menewaskan sedikitnya tiga orang di Kota Tainan, Taiwan bagian selatan.

Editor : Bayu Probo