Menyelesaikan Pendidikan Adalah Bentuk Sumpah Pemuda Maria Felicia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tugas utama pemuda yang masih duduk di bangku sekolah adalah menyelesaikan pendidikannya. Hal itu merupakan langkah awal untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
Demikian disampaikan siswi Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) Penabur Gading Serpong yang menjadi pembawa baki Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam upacara peringatan detik-detik Proklamasi di halaman Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, 17 Agustus 2015 lalu, Maria Felicia Gunawan, saat ditemui satuharapan.com, di sekolahnya, hari Jumat (23/10).
“Pemuda yang masih duduk di bangku sekolah harus menyiapkan studinya dengan baik, lulus SMA dengan baik, kemudian masuk universitas yang bisa menunjang cita-citanya. Bila sudah mendapat pengetahuan yang lebih dan cukup, baru bisa kontribusi banyak ke depannya untuk Indoenesia,” ucap sosok yang akrab disapa Cia itu.
Menurut dia, pemuda Indonesia harus bisa membuktikan diri mengabdi kepada Indonesia dengan tindakan nyata, bukan sekadar ucapan. Pemuda yang merasa memiliki kepedulian pada masalah bangsa seharusnya bisa menunjukkan sikap tersebut dengan tindakan nyat, agar para pemuda lain yang belum memiliki kepedulian sama ikut ambil bagian dalam memajukan Tanah Air.
“Memang ada pemuda Indonesia yang belum memiliki kepedulian besar pada Tanah Air. Kita yang sudah punya perhatian, seharusnya bisa lebih tanggap, agar menjadi contoh. Jangan sampai, kita yang punya perhatian lebih malah dinilai hanya bisa bicara saja, buktikan tidak hanya dalam ucapan,” kata Cia.
Dia menceritakan, sejak bergabung dalam kelompok Paskibraka untuk peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Presiden, mendapatkan banyak pelajaran baru, terutama hal yang berkaitan dengan masalah bangsa.
Berbagai pelajaran tersebut, menurut Cia, membuatnya bercita-cita mengabdikan diri untuk Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya. Dia ingin menggunakan semua ilmu dan pengetahuan yang telah dimiliki untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Sejak jadi Paskibraka dan berada dalam asrama kemarin, aku belajar banyak hal, terutama soal masalah negara ini. Aku tahu mungkin ini masih angan-angan, aku bermimpi suatu hari menjadi pemimpin untuk bangsa ini, mungkin bukan jadi presiden atau bupati, tapi aku ingin majukan bangsa ini, aku ingin bisa kasih sesuatu untuk bangsa ini,” ujar dia.
“Because this is where i live, aku menggunakan semua yang ada di negara ini, masa aku tidak memberikan apa-apa,” tutur Cia menambahkan.
Editor : Bayu Probo
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...