Menyusui Dapat Mengurangi Risiko Alzheimer
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Ibu yang menyusui anaknya lebih sedikit berisiko terkena penyakit Alzheimer. Dalam jurnal Alzheimer disebutkan adanya efek biologis yang dirasakan dari menyusui.
Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko seorang ibu terkena penyakit, tetapi sampai sekarang sedikit yang meneliti dampak durasi menyusui terhadap risiko terkena penyakit Alzheimer. Peneliti dari Universitas Cambridge mengatakan semakin lama durasi menyusui, semakin banyak perlindungan yang diperoleh si ibu.
Peneliti dari departemen antropologi biologi dari Universitas Cambridge yang mewawancarai 81 ibu di Inggris yang berusia antara 70 dan 100 tahun termasuk wanita dengan dan tanpa Alzheimer. Namun, mereka mengatakan bahwa adanya hubungan antara menyusui dan Alzheimer yang sangat signifikan dan konsisten, meskipun hal tersebut sangat terasa bagi wanita yang memiliki riwayat demensia dalam keluarganya.
Temuan tersebut bisa mengarah untuk memerangi epidemi Alzheimer. Temuan ini juga bisa memberikan petunjuk mengapa orang bisa lebih rentan terkena penyakit tersebut.Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa ada beberapa alasan biologis yang menghubungkan antara Alzheimer dan menyusui.
Salah satu teori menyebutkan bahwa menyusui dapat menghalangi tubuh dari produksi hormon progesteron. Selama proses kehamilan, terjadi peningkatan produksi hormon progesteron. Hormon progesteron bersifat desensitise reseptor (proses menjadi sensitive terhadap perangsang) estrogen, di mana hormon estrogen sangat berperan dalam melindungi otak terhadap penyakit Alzheimer. Hal positif lainnya dari menyusui adalah bisa meningkatkan toleransi glukosa wanita dengan mengembalikan sensitivitas insulin pasca melahirkan.
Para peneliti juga mengatakan bahwa wanita yang menyusui dapat mengurangi 64 persen terkena risiko Alzheimer jika dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui. Studi lain menyebutkan bahwa wanita yang menyusui selama satu tahun dapat mengurangi 78 persen terkena risiko Alzheimer dibandingkan dengan wanita yang hanya menyusui selama empat bulan.
Dr. Molly Fox dari departemen antrpologi biologi dari Universitas Cambridge mengatakan bahwa wanita yang setelah melahirkan tanpa melewati fase menyusui akan memiliki toleransi glukosa lebih terganggu dan cenderung akan memiliki risiko terkena penyakit Alzheimer.
Alzheimer adalah gangguan kognitif yang paling umum di dunia dan ada 35,6 juta orang yang sudah terkena penyakit tersebut.(telegraph.co.uk/ dailymail.com)
Editor : Sabar Subekti
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Penanggulangan Kel...
RIO DE JANEIRO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri sesi perta...