Merangkak
Sebelum berlari, bahkan berjalan, kita pernah merangkak
SATUHARAPAN.COM – Gadis kecil kami menginjak usia 11 bulan. Hal yang paling ia senangi adalah merangkak mengitari seluruh ruangan di dalam rumah.Terpeleset dan menangis mewarnai aktivitas merangkaknya. Kami tidak memahami apa yg ia inginkan dengan merangkak tanpa lelah, meski beberapa kali harus terluka. Tetapi, ia menyukainya, tampak dari wajahnya yang selalu tersenyum lebar ketika kami mengamatinya.
Bagi kita orang dewasa merangkak adalah aktivitas sepele, memalukan (sudah besar kok merangkak), dan tidak berdaya guna, kita bisa berjalan dan berlari. Kita lupa bahwa sebelum bisa berlari, bahkan berjalan, kita pernah merangkak.
Kita sering lupa, siapa kita hari ini merupakan rangkaian proses masa lalu, dan siapa kita besok dipengaruhi oleh hari ini. Dengan demikian Kehidupan adalah sebuah rangkaian proses, rangkaian masa lalu. Menghargai kehidupan setiap hari menjadi cara menghargai keseluruhan hidup kita. Alih-alih sibuk memikirkan masa depan yang masih misteri, alangkah lebih baiknya menghargai hari ini, melakukan yang terbaik untuk setiap hal yang bisa kita kerjakan hari ini.
Gadis kecil kami tidak tahu bahwa ia akan berjalan atau berlari esok atau lusa. Yang ia tahu hari ini ia bisa merangkak dan menikmatinya. Kami tidak memaksa gadis kecil kami segera berjalan dengan kedua kakinya, tetapi menghargai apa yang ia bisa dengan membiarkan ia merangkak sepuasnya.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...