Merkel Minta Negara Muslim Aktif Lawan Teroris
MUNICH, SATUHARAPAN.COM – Kanselir Jerman, Angela Merkel menyatakan Islam bukanlah sumber terorisme dan ini adalah saat-saat kritis bagi semua negara termasuk negara-negara Islam untuk berjuang melawan teror yang mengatasnamakan Islam.
Merkel, melontarkan pernyataan tersebut dalam kata sambutannya di Munich Security Conference pada hari Minggu (19/2) di mana Wakil Presiden AS, Mike Pence juga hadir dalam konferensi tahunan tersebut.
Merkel mengatakan negara-negara Eropa tidak dapat melawan teror yang mengatasnamakan Islam sendirian dan meminta negara-negara yang penduduknya Muslim untuk ikut serta dalam memberantas terorisme.
“Saya pikir, negara-negara (Muslim) tersebut, adalah pihak pertama dan terutama yang seharusnya memberikan kontribusi lebih banyak. Karena hanya dengan cara ini kita bisa meyakinkan masyarakat bahwa Islam bukanlah sumber terorisme. Tetapi (teroris) yang salah mengerti ajaran Islam.”
Merkel juga memanggil negara mayoritas Muslim untuk berbicara dengan lantang tentang Islam damai dan terorisme atas nama Islam.
Dia menambahkan: “Kami sebagai non-Muslim tidak bisa melakukannya. Pemberantasan terorisme hanya bisa dilakukan oleh ulama dan pemerintah Islam.”
Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang perjalanan ke AS dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim.
Namun, Departemen Keamanan Dalam Negeri menangguhkan penegakan larangan tersebut oleh seorang hakim federal Washington.
Merkel juga meminta Eropa dan sekutunya untuk bekerja sama dengan Rusia demi melawan ISIS, terlepas adanya ketegangan dengan Ukraina, Suriah, dugaan serangan siber dan penyebaran berita palsu.
“Perjuangan bersama melawan teroris Islam adalah salah satu area di mana kita memiliki perhatian yang sama dan kita bisa bekerja sama,” kata dia.
Dalam pesan Tahun Baru beberapa waktu lalu, Merkel mengatakan teroris Islam adalah tantangan yang paling berat yang dihadapi oleh Jerman.
“Tantangan ini sangat pahit dan memuakkan ketika serangan teror dilakukan oleh orang yang mengklaim dirinya meminta perlindungan di negara kami,” kata Merkel.
Dia menambahkan: “Ketika kami akan melanjutkan hidup dan bekerja, kami berkata kepada teroris: Anda adalah pembunuh yang penuh kebencian, tapi Anda tidak bisa menentukan bagaimana kami menjalani hidup. Kita disini bebas dan terbuka.”
“Kebebasan ini tercermin dalam demokrasi kami, aturan hukum dan nilai yang bertentangan dengan dunia orang (teroris) tersebut. Demokrasi ini akan membuktikan bahwa dia lebih tinggi dibandingkan terorisme. Bersama kita kuat dan negara kita akan lebih kuat menghadapi mereka.”
Merkel tetap pada keputusannya untuk mengizinkan jutaan pengungsi masuk ke negaranya dalam dua tahun terakhir ini, menekankan bahwa tindakannya adalah penting dan benar bagi negaranya untuk menolong mereka yang benar-benar membutuhkan perlindungan dan melanjutkan hidup.
“Kita kuat bila bersama. Negara kita akan lebih kuat. Negara kita akan melakukan apa saja untuk menjamin setiap warga negaranya aman,” kata dia dan berjanji pada tahun 2017, pemerintah akan mengambil tindakan cepat untuk melakukan perubahan politik dan hukum bila diperlukan. (theindependent)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...