Mertua PM Inggris, Sudha Murthy, Menjadi Anggota Parlemen India
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Mertua Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, pada hari Jumat (8/3) ditunjuk untuk bertugas di parlemen India, mengakhiri karirnya dengan bekerja di cabang filantropis perusahaan teknologi suaminya yang miliarder.
Sudha Murthy, 73 tahun, adalah mantan ketua Infosys Foundation, cabang filantropis raksasa teknologi global Infosys, suaminya NR Narayana Murthy ikut mendirikan pada tahun 1981. Putri pasangan tersebut, Akshata, menikah dengan Sunak pada tahun 2009.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan dia “senang” dengan pencalonan Murthy ke majelis tinggi, yang diumumkan oleh Presiden Droupadi Murmu.
Dia mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial bahwa “kontribusinya di berbagai bidang termasuk pekerjaan sosial, filantropi dan pendidikan sangat besar dan menginspirasi.”
Sebagian besar anggota majelis tinggi India dipilih tetapi 12 di antara mereka, yang biasanya berprestasi tinggi dalam kehidupan publik, dicalonkan oleh presiden untuk masa jabatan enam tahun.
Penunjukan Murthy akan segera berlaku.
Sebagai seorang insinyur dengan pelatihan, Murthy juga seorang penulis ternama dan yayasannya dikenal karena mendirikan perpustakaan di daerah pedesaan.
Pemerintah India tahun lalu menganugerahkan Sudha Padma Bhushan, penghargaan sipil tertinggi ketiga di India, atas karirnya di bidang pekerjaan sosial.
Suaminya Narayana diperkirakan memiliki kekayaan bersih US$ 4,7 miliar, menurut Forbes.
Di masa lalu, dia mengatakan bahwa dia perlu meminjam uang dari istrinya untuk memulai perusahaannya, yang kini menjadi perusahaan terbesar ketujuh di India berdasarkan kapitalisasi pasar dan perusahaan India pertama yang terdaftar di bursa saham New York.
Sunak, 43 tahun, menjadi perdana menteri Inggris pertama keturunan Asia Selatan pada tahun 2022 – tahun yang penting bagi hubungan India dengan mantan penguasa kolonialnya.
Bulan Agustus itu menandai peringatan 75 tahun kemerdekaan India dari Inggris, beberapa pekan sebelum negara Asia Selatan itu mengambil alih posisi Inggris sebagai negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...