Mesir: 761 Orang Keracunan Air Minum
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 761 orang menderita sakit karena keracunan yang diduga keras bersumber dari air minum, di Provinsi Sharqiya, Mesir. Satu orang dikabarkan meninggal, dan delapan masih dirawat. Sisanya telah dibolehkan pulang dari rumah sakit, kata seorang pejabat kementerian kesehatan, hari Minggu (26/4).
Kantor berita Mesir, MENA, memberitakan, pada hari Jumat, ratusan warga desa Al-Ibrahimiya di Provinsi Sharqiya, Delta Nil, berbondong-bondong ke rumah sakit karena menderita keracunan yang berasal dari air yang terkontaminasi. Pada hari Sabtu, seorang pria berusia 51 tahun, menderita gejala yang sama, dan meninggal di rumah sakit.
Pihak berwenang sedang menyelidiki keracunan itu dan mempertanyakan perusahaan air minum setempat yang menyatakan bahwa air mereka aman untuk diminum.
Beberapa penduduk setempat mengatakan kepada situs berita Al Ahram bahwa mereka percaya gejala itu disebabkan oleh air minum. Beberapa warga mengatakan air telah berbau aneh sebelum kejadian itu.
Sungai Nil, membelah kota Kairo, ibu kota Mesir. (Foto: dari Wikipedia)
Laporan tentang keracunan air telah beberapa kali terjadi di Mesir. Pada Oktober 2014, sekitar 100 orang teracuni dalam insiden serupa di Sharqiya. Beberapa menuduh racun berasal dari air minum, namun para pejabat pada saat itu mengatakan airnya bersih.
Kasus keracunan juga terjadi beberapa hari setelah sebuah tongkang yang membawa 500 ton fosfat terbalik di sungai Nil di Provinsi Qena, Mesir Utara. Sebelumnya tongkang menabrak dasar jembatan di kota Dandara.
Menteri air dan irigasi Mesir membantah bahwa penyakit di Sharqiya terhubung dengan tenggelamnya tongkang itu. Dan Menteri Kesehatan, Hossam Moghazi, menyatakan bahwa Sungai Nil melewati tujuh kota antara Qena dan Sharqiya, dan tidak ada kota yang melaporkan adanya kasus keracunan air.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...