Mesir Bombardir ISIS Setelah Kematian 21 Umat Kristen Koptik
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Mesir dilaporkan melancarkan serangan udara terhadap basis Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) atau lebih populer dengan sebutan ISIS di Libya, tak berapa lama setelah Presiden negara itu, Abdel Fatah al-Sisi, menyatakan akan membalas kematian 21 warga Kristen Koptik Mesir, yang terbunuh setelah kepala mereka dipenggal oleh ISIS dan videonya dilansir lewat internet.
Menurut kalangan militer, serangan dilakukan pada Senin (16/2) diri hari, sehari setelah video mengerikan tersebut dirilis.
Koran Inggris, The Guardian, melaporkan seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Mesir mengumumkan adanya serangan itu melalui radio. Dan ini untuk pertama kalinya Kairo secara publik mengumumkan aksi militer terhadap tetangganya, Libya.
Pernyataan resmi militer menyatakan serangan itu difokuskan pada kamp pelatihan dan gudang senjata ISIS, sebelum akhirnya pesawat-pesawat tempur kembali dengan selamat.
Sementara itu, Angkatan Udara Libya menyatakan pihaknya telah menyerang bagian Timur kota Darna, yang diambil alih oleh afiliasi ISIS tahun lalu. Pernyataan yang disampaikan lewat akun facebook kepala staf AU Libya itu tidak menyebut rincian lebih jauh.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi sudah berulang kali mengatakan bahwa kelompok militan di Libya adalah ancaman serius bagi keamanan Mesir.
Reuters mengutip Sisi yang berbicara beberapa jam setelah video pemenggalan 21 warga Kristen Koptik Mesir dirilis, dan mengatakan bahwa Kairo akan "mencari cara dan waktu yang tepat untuk membalas dendam atas pembunuhan tersebut."
Dua puluh satu warga Mesir yang dipenggal ISIS adalah warga Kristen Koptik yang pergi ke Libya untuk mencari pekerjaan. Dalam video, mereka digiring ke pantai, dipaksa berlutut lalu dipenggal.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...