Mesir Desak Liga Arab Melawan Ikhwanul Muslimin
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Mesir mendesak negara-negara anggota Liga Arab untuk melaksanakan perjanjian pemberantasan terorisme yang akan menghambat pendanaan dan dukungan untuk Ikhwanul Muslimin setelah Kairo menggambarkannya sebagai kelompok “teroris”.
Kairo juga ingin anggota Liga tersebut menyerahkan sejumlah buronan Islamis yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin yang pemimpinnya, Presiden Mohammed Morsi, digulingkan. Demikian dikatakan pemerintah Mesir, hari Senin (30/12).
Pemerintahan Mesir yang dikuasai militer memasukkan Ikhwanul Muslinin ke dalam daftar hitam sebagai kelompok teroris pada pekan lalu, setelah sejumlah pejabat menuduh gerakan tersebut melakukan pengeboman bunuh diri yang menewaskan 15 orang di kantor kepolisian pada Selasa.
Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam terbesar di wilayah itu, terdapat di sebagian besar negara Arab. Mereka mengecam pengeboman, yang diklaim oleh militan yang terinspirasi oleh Al-Qaeda di semenanjung Sinai yang bergejolak.
Juru bicara kementerian luar negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan bahwa sejumlah anggota Liga Arab yang menandatangani perjanjian pemberantasan terorisme pada 1998, mendesak anggota Liga tersebut untuk melawan Ikhwanul Muslimin.
Perjanjian tersebut mengoordinasikan langkah-langkah antiterorisme antara pihak-pihak yang melakukan penandatanganan.
“Pihak-pihak yang menandatangani ini bertanggung jawab melaksanakan perjanjian tersebut,” kata Abdelatty kepada AFP, seraya menambahkan bahwa anggota tersebut akan harus menghentikan keuangan kelompok tersebut dan menyerahkan buronan Ikhwanul Muslimin ke Mesir. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...