Mesir Gerebeg Kantor Berita Turki, Anadolu di Kairo
Mesir Tuduh Anadolu Beroperasi Secara Ilegal, dan terkait Ikhwanul Muslimin yang oleh Mesir Dimasukkan Daftar Organisasi Teroris
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Polisi Mesir menggerebek sebuah kantor di Kairo, tempat kantor berita milik pemerintah Turki, Anadolu, yang dituduh telah secara ilegal menjalankan operasinya di Kairo. Polisi juga menangkap empat anggota stafnya, hari Rabu (15/1).
"Sektor keamanan nasional Mesir telah mengamati salah satu komite Media elektronik Turki yang mengambil sebuah apartemen di Kairo sebagai tempat persembunyian untuk kegiatan yang berlawanan," menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian dalam negeri Mesir, dikutip media setempat, Al Ahram, pada hari Rabu.
Agensi media itu bekerja di bawah kedok perusahaan bernama Seta yang didirikan oleh kelompok teroris Ikhwanul Muslimin dengan dukungan Turki, menurut pernyataan itu.
"Mereka sedang menyiapkan laporan palsu tentang kondisi politik, ekonomi, keamanan, dan hak asasi manusia di Mesir dan mengirimkannya kembali ke kantor pusat agensi itu di Turki," kata pernyataan itu.
Penggerebegan itu dilakukan atas izin Penuntutan Tinggi Keamanan Negara.
Manajer keuangan kantor beritaitu, Helmy Momen, berkewarganegaraan Turki, manajer administrasi, Hussein Abdel Fattah, kepala editor Hussein Mahmoud dan asisten manajer keuangan, Abdel Salam Mohamed, telah ditangkap.
Kantor Anadolu di Kairo ditutup setelah penggulingan mantan presiden Islamis Mesir, Mohamed Morsi, pada 2013, dan kemudian menurut pernyataan itu, telah beroperasi secara ilegal di Mesir.
Tanggapan Turki
Turki mengecam keras penggerebegan itu dan mendesak pembebasan karyawannya segera. "Penyerbuan ke kantor Anadolu di Kairo tadi malam oleh pasukan keamanan Mesir dan penahanan beberapa pekerja kantor tanpa pembenaran adalah tindakan pelecehan dan intimidasi terhadap pers Turki, kami sangat mengutuknya," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, hari Kamis (16/1) dikutip kantor berita itu.
"Tindakan kekerasan terhadap AA (Anadolu Agency) ini sekali lagi menyoroti tidak hanya pendekatan negatif pemerintah Mesir untuk menekan kebebasan, tetapi juga situasi buruknya pada demokrasi dan transparansi," kata pernyataan itu.
"Negara-negara Barat, yang tampaknya sensitif tentang kebebasan pers dan berekspresi, memiliki peran dalam sikap sembrono ini, dengan mengabaikan kecaman atas pelanggaran di negara ini," tambahnya.
Direktur Komunikasi Anadolu Turki, Fahrettin Altun, juga mengecam pemerintah Mesir karena "sikap bermusuhan mereka terhadap pers Turki". "Upaya bermusuhan pemeritah kudeta Mesir terhadap karyawan Anadolu Agency adalah indikasi betapa kurang ajarnya mereka," kata Altun.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...