Mesir Kecam Rencana Israel Kuasai Tanah Palestina
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Mesir pada Senin (1/9) mengecam rencana Israel untuk menduduki tanah di Tepi Barat, dengan mengatakan tindakan itu melanggar hukum internasional dan menghambat upaya penyelesaian permanen konflik Israel-Palestina.
Pada Minggu 931/8), Israel mengatakan akan mengambil alih 400 hektar tanah milik Palestina di sekitar Bethlehem, dan memungkinkan untuk pengajuan banding apa pun selama 45 hari.
“Ini bukan langkah positif – itu bertentangan dengan hukum internasional dan akan memiliki konsekuensi negatif atas proses perdamaian,” kata pernyataan kementerian luar negeri di Kairo.
Mesir pada pekan lalu memerantarai gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza untuk mengakhiri perang berdarah dan dahsyat selama 50 hari – konflik paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
Para negosiator diperkirakan akan kembali ke Kairo dalam sebulan untuk membahas masalah-masalah penting seperti tuntutan Hamas untuk sebuah bandara dan pelabuhan serta pembebasan tahanan, serta desakan Israel agar militan di Gaza dilucuti.
Pihak kementerian luar negeri Mesir tidak menyinggung pembicaraan gencatan senjata Gaza namun menegaskan bahwa rencana Israel untuk mengambil alih tanah di Tepi Barat akan menjadi “hambatan” bagi solusi dua negara antara Israel dan Palestina. (AFP)
Uji Coba Rudal Jarak Jauh Korea Utara Tanda Peningkatan Pote...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Utara menguji coba rudal balistik antar benua (ICBM) untuk pertama kali...