Mesir Peringati 5 Tahun Revolusi
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Mesir hari Senin (25/1) ini memperingati lima tahun revolusi di negara itu yang menggulingkan pemerintahan otoritarian Hosni Mubarak. Namun pengiatan ini diwarnai juga seruan untuk menggelar demonstrasi.
Presiden Mesir, Abdel-Fattah El-Sisi, mengatakan bahwa pemberontakan selama 18 hari pada Januari 2011 yang mengakhiri 30 tahun pemerintahan otoritarian itu untuk "menghidupkan kembali nilai-nilai bernegara telah kehilangan selama bertahun-tahun."
"Kita merayakan hari ulang tahun revolusi rakyat Mesir di mana pemuda terbaik membayar dengan nyawa mereka untuk mewujudkan Mesir baru," kata El-Sisi seperti dikutip media Mesir, Al Ahram.
El-Sisi menyebutkan terjadi penyimpangan dari tujuan revolusi oleh orang-orang yang mencari keuntungan sendiri. ‘’Orang-orang yang memberontak untuk kebebasan dan martabat (pada 25 Januari) meluruskan jalan revolusi pada 30 Juni (2013)," kata El-Sisi.
El-Sisi merujuk hari itu terkait demonstrasi besar menggulingkan Presiden Mohammed Morsi dari Ikhwanul Muslimin, organisasi yang sekarang dinyatakan terlarang di Mesir.
Presiden mengkritik aturan negara oleh kelompok ini dan menyebutkan sejak Morsi digulingkan dari kekuasaan, "Mesir telah berubah dari sebuah negara yang dimiliki satu kelompok menjadi negara untuk semua."
Tentang hasil revolusi, El-Sisi menyebutkan perlunya penilaian yang adil dan objektif tentang apa yang dicapai Mesir di bawah pemerintahannya yang kurang dari dua tahun, namun memiliki otoritas yang menghormati pilihan dan aspirasi rakyat.
El-Sisi yang terpilih menjadi Presiden Mesir setelah penggulingan Morsi oleh demonstrasi rakyat, Ikwanul Muslimin dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan ribuan pimpinan organisasi itu dipenjara dan diadili, ratusan di antara mereka dijatuhi hukuman mati, termasuk Morsi sendiri.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...