Mesir Perpanjang Penahanan Wartawan Aljazeera
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Jaksa Mesir memperpanjang penahanan seorang wartawan Aljazeera yang dituduh melakukan provokasi dan merekayasa berita selama 15 hari lagi pada Rabu (04/01), kata para pejabat.
Mahmoud Hussein (51), seorang warga negara Mesir, terbang ke Kairo dua pekan lalu untuk liburan keluarga, tapi dicegat dan diinterogasi di bandara selama beberapa jam sebelum dibebaskan.
Polisi menggerebek rumahnya di Kairo pada 23 Desember dan menangkapnya. Setelah diinterogasi lagi, dia diperintahkan untuk ditahan.
Itu merupakan langkah terbaru terhadap stasiun TV berbasis di Qatar tersebut yang dituduh Mesir mendukung Ikhwanul Muslimin yang dipimpin presiden terguling Mohamed Morsi.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan setelah penangkapan Hussein bahwa dia terlibat dalam “rencana” Al-Jazeera yang bertujuan “mengobarkan perselisihan dan menyulut provokasi terhadap lembaga negara dan menyiarkan berita palsu serta merekayasa berita dan film dokumenter.”
Pada November, Aljazeera menyiarkan film dokumenter yang berjudul “The Soldiers” yang menampilkan para mantan wajib militer berbicara tentang wajib militer di Mesir, menuai kritik dari media.
Direktur Utama Aljazeera Yasser Abu Hilalah mengutuk penangkapan Hussein, mengatakan lembaga penyiaran tersebut “akan terus meliput Mesir dan kami tidak akan tunduk pada tekanan.”
Mesir menuai kecaman internasional pada 2013 ketika pihaknya menangkap tiga wartawan Aljazeera, termasuk seorang warga Kanada dan Australia, dan menjatuhkan hukuman penjara kepada mereka atas tuduhan serupa.
Mereka kemudian dibebaskan.(AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...