Mesir: Sebuah Gedung Lima Lantai Runtuh, 12 Orang Tewas
KAIRO, SATUHAAPAN.COM-Sebuah gedung apartemen berlantai lima runtuh pada hari Senin (17/7) di ibu kota Mesir, Kairo, menyebabkan sedikitnya 12 orang tewas, kata pihak berwenang, ketika tim penyelamat terus mencari korban melalui puing-puing.
Runtuhnya bangunan umum terjadi di Mesir, di mana konstruksi yang buruk dan kurangnya pemeliharaan tersebar luas di kota-kota kumuh, lingkungan kota yang miskin, dan daerah pedesaan.
Kantor berita MENA yang dikelola pemerintah mengatakan tim penyelamat mengeluarkan mayat dari reruntuhan dan mengirim empat orang yang selamat ke rumah sakit setelah keruntuhan di lingkungan Hadaeq el-Qubbah Kairo, kira-kira dua mil (3,2 kilometer) dari pusat kota.
Satu orang masih terperangkap di bawah reruntuhan sementara lima orang, termasuk pejalan kaki, terluka, menurut sumber tersebut.
Dalam pernyataan terpisah, Jaksa Penuntut Umum mengutip dua pejabat yang bertanggung jawab atas lingkungan tersebut, direktur organisasi dan direktur distrik perumahan. Mereka mengatakan bahwa gedung berlantai lima itu dibangun tanpa izin sebelum tahun 1980, ketika undang-undang konstruksi negara itu disahkan.
Bangunan itu tidak diperbarui atau direnovasi pada tahun-tahun berikutnya meskipun ada arahan untuk melakukannya, tambah mereka.
Selain itu, kedua direktur mengaitkan keruntuhan tersebut dengan penghancuran dinding apartemennya baru-baru ini oleh penduduk di lantai pertama, meskipun ada peringatan untuk tidak melakukannya.
Kejaksaan telah bergerak untuk menahan penduduk dan kontraktor yang bertanggung jawab atas penghancuran tembok. Kejaksaan juga menugaskan polisi untuk melakukan penyelidikan penuh.
Mereka juga menugaskan Penuntutan Administratif untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan harta benda warga yang berdekatan dengan bangunan yang runtuh.
Selain itu, mereka mengarahkan Otoritas Perumahan Kairo untuk membentuk komite tripartit untuk memeriksa sepenuhnya properti tersebut dan penyebab keruntuhannya.
Akhirnya, mereka memerintahkan Komite Kegubernuran untuk Fasilitas yang Rusak untuk menyelidiki bangunan tetangga yang runtuh untuk menentukan apakah mereka perlu dievakuasi atau tidak.
Mesir baru-baru ini mengalami sejumlah bencana bangunan yang mengakibatkan cedera dan korban jiwa bagi penduduk, seringkali karena struktur yang sudah tua atau rusak. Tragedi terbaru ini adalah bagian dari rangkaian kejadian itu.
Sebuah bangunan runtuh di Beheira pada hari Minggu (16/7) menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak berusia 10 tahun.
Selain itu, dua nyawa hilang di Alexandria karena bangunan tua runtuh pada hari Sabtu. Bangunan dua lantai lainnya runtuh di tetangga Gomrok di Alexandria barat pada 6 Juli, mengakibatkan satu korban jiwa.
Tetangga Sidi Bishr di Alexandria mengalami keruntuhan bangunan paling mematikan tahun ini sebelum insiden terbaru, dengan runtuhnya bangunan 13 lantai pada 26 Juni yang menewaskan 10 orang. (AP/Al Ahram)
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...