Mesir Tangkap Terduga Perdagangan Organ
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Pihak berwenang Mesir menangkap 12 orang yang dicurigai sebagai anggota dari "jaringan kriminal besar khusus perdagangan organ tubuh manusia", kementerian dalam negeri Mesir mengatakan pada hari Selasa (22/8).
Setiap tahunnya ratusan orang Mesir yang miskin menjual ginjal dan hati mereka untuk dapat membeli makanan atau membayar hutang, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Jaringan tersebut "sepakat dengan orang Mesir untuk diambil beberapa organ mereka dan dicangkokkan ke pasien asing dengan imbalan sejumlah besar uang, memanfaatkan kebutuhan finansial masyarakat," kata kementerian dalam negeri.
Di antara mereka yang ditangkap antara lain tiga dokter, empat perawat, tiga pekerja rumah sakit dan dua agen, katanya dalam sebuah pernyataan.
Beberapa yang ditangkap itu "sedang melakukan operasi pengambilan ginjal dan bagian dari hati seorang warga di sebuah rumah sakit swasta" di provinsi Giza, bagian dari Greater Cairo.
Orang itu menjual organnya seharga 10.000 dollar Amerika Serikat. Mereka yang mengoperasinya berencana menanamkan organ tersebut pada seorang pasien, kata kementerian tersebut.
Kementerian tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kondisi pria tersebut atau mengatakan kapan penangkapan dilakukan, namun menambahkan bahwa rumah sakit tersebut sudah ditutup sambil menunggu penyelidikan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2010 menempatkan Mesir di antara lima negara teratas dalam perdagangan dunia organ tubuh secara ilegal.
Di tahun itu pula parlemen Mesir mengeluarkan sebuah undang-undang yang melarang perdagangan organ manusia serta transplantasi antara orang Mesir dan orang asing, kecuali antara suami dan istri.
Undang-undang tersebut untuk mengatur transplantasi organ dan mengendalikan perdagangan ilegal serta wisata medis operasi semacam itu.
Pada tahun 2012, kepala badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memperingatkan bahwa para migran di semenanjung Sinai Mesir dibunuh untuk diambil organ mereka.
Pihak berwenang pada Desember juga menangkap 25 orang, termasuk dokter dan profesor universitas, yang diduga merupakan bagian dari jaringan perdagangan organ. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...