Mesir Temukan Peninggalan Arkeologi di Pemakaman Berusia 3.000 Tahun
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Mesir pada hari Minggu (17/1) mengungkap harta kuno yang ditemukan di situs arkeologi Saqqara dekat Kairo, termasuk sarkofagus berusia lebih dari 3.000 tahun, sebuah penemuan yang akan "menulis ulang sejarah," menurut ahli Mesir terkenal, Zahi Hawass.
Saqqara adalah pekuburan luas di ibu kota Mesir kuno, Memphis, Situs Warisan Dunia UNESCO, yang memiliki lebih dari selusin piramida, biara kuno, dan situs pemakaman hewan.
Sebuah tim yang dipimpin oleh Hawass membuat penemuan di dekat piramida Raja Teti, firaun pertama dari Dinasti Keenam Kerajaan Lama.
Lebih dari 50 sarkofagus kayu yang berasal dari Kerajaan Baru (abad ke-16 Sebelum Masehi hingga abad ke-11 Sebelum Masehi) ditemukan di poros pemakaman, kata Hawass kepada AFP, hari Minggu (17/1).
“Penemuan ini menulis ulang sejarah Saqqara dan lebih khusus lagi sejarah Kerajaan Baru, yang dimulai 3.000 tahun yang lalu,” katanya.
Hawass mengatakan timnya telah menemukan total 22 poros, termasuk satu yang berisi "tentara, dengan kapak perangnya terletak di sampingnya."
Sebuah sarkofagus batu juga ditemukan, tambahnya, serta "papirus sepanjang sekitar lima meter yang berisi bab ke-17 dari kitab orang mati... topeng, perahu kayu, permainan yang biasa dimainkan orang Mesir kuno."
“Ini adalah penemuan langka dan baru, karena sebagian besar artefak yang kami temukan berasal dari Kerajaan Baru, sedangkan di Saqqara, biasanya lebih sekitar 500 SM,” tambahnya.
Sejumlah objek ditampilkan kepada pers pada hari Minggu itu dan sementara penggalian situs sedang berlangsung. "Tujuh puluh persen (wilayah baru) masih dieksplorasi," katanya menambahkan.
Kementerian pariwisata dan barang antik Mesir hari Sabtu mengumumkan "penemuan besar" di Saqqara, di mana telah terjadi banyak penggalian dalam beberapa tahun terakhir. Juga dikatakan bahwa tim tersebut juga telah menemukan "kuil penguburan Ratu Nearit, istri Raja Teti".
Situs Saqqara juga merupakan rumah bagi piramida bertingkat Djoser, salah satu yang paling awal dibangun di Mesir kuno. Akhir tahun ini, dan setelah beberapa penundaan, pihak berwenang berharap untuk meresmikan museum baru, Museum Agung Mesir, di dataran tinggi Giza, tempat piramida Giza yang terkenal.
Mesir berharap penemuan arkeologi akan memacu pariwisata, sebuah sektor yang telah mengalami banyak guncangan sejak pemberontakan tahun 2011 hingga pandemi virus corona sekarang. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...