Meutya Hafid Desak Kemlu Layangkan Protes kepada Tiongkok

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia  (DPR –RI), Meutya Hafid, meminta Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas menanggapi protes Kementerian Luar Negeri Tiongkok soal penangkapan delapan anak buah kapal asal Tiongkok oleh TNI Angkatan Laut di Perairan Natuna pada hari Jumat (27/5) lalu.

“Kejadian ini sudah beberapa kali terjadi. Sebelumnya pada Maret lalu kejadiannya juga sama dan pihak Tiongkok membantah. Saya kebetulan pada bulan Maret lalu mengunjungi Badan Keamanan Laut (Bakamla), berdasar grafik pergerakan kapal yang ditunjukkan di layar Bakamla, betul Kapal Tiongkok tersebut melanggar batas wilayah RI,” kata Meutya Hafid dalam siaran pers di Jakarta, hari Rabu (1/6) sore.

Meutya meminta Tiongkok untuk menghormati kedaulatan Indonesia. “Ini jangan diulang lagi sekarang. Tiongkok harus menghormati kedaulatan kita. Sekali lagi kalau memang ingin bersahabat dengan Indonesia, masalah perairan ini harus segera selesai. Jika tidak, banyak yang juga ingin bersahabat baik dengan Indonesia,” kata dia.

Meutya  kembali menekankan Kemlu untuk dapat bersikap tegas. “Saya meminta Kemlu dapat tegas sesuai prosedur, memanggil Perwakilan Tiongkok di Indonesia. Jika tidak ada sambutan baik berikan nota protes bagi Tiongkok. Jangan sampai kejadian yang sama terulang kembali,” kata dia.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyampaikan protes terhadap Pemerintah Indonesia soal penangkapan delapan anak buah kapal asal Tiongkok oleh TNI Angkatan Laut di Perairan Natuna. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying berkeras bahwa kedelapan ABK dan kapal mereka berpoperasi secara sah.

“Para Nelayan Tiongkok melakukan kegiatan menangkap ikan secara biasa di perairan tersebut. Kami telah menyampaikan sikap tegas dengan Indonesia terkait masalah ini,” kata Hua.

Editor : Eben E. Siadari