Panglima TNI:Gagasan Soekarno Awal dari Hari Lahir Pancasila
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menyambut baik Keputusan Presiden (Keppres) menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila.
Menurut dia, memperingati Hari Kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni adalah sebagai bentuk penghormatan kepada para pendiri bangsa dan sekaligus meneguhkan hati bangsa terhadap eksistensi Pancasila. Pancasila merupakan ideologi negara dan falsafah hidup bagi bangsa Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam amanatnya yang dibacakan Pa Sahli Tk. III Bidang Jahrit Panglima TNI Marsda TNI Haryoko, S.E, selaku Inspektur Upacara (Irup) pada Upacara Hari Lahir Pancasila yang diikuti oleh Prajurit dan PNS TNI di lingkungan Mabes TNI, bertempat di Lapangan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, hari Rabu (1/6).
”Pancasila yang kita pahami saat ini sebelum lahir telah melalui proses perumusan dari kurun waktu 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945, dimana tiga tokoh nasional yaitu Muhamad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno, yang tergabung dalam Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mencoba mengusulkan masukan-masukan tentang dasar negara,” kata dia.
Panglima TNI juga mengatakan gagasan Bung Karno tentang dasar negara yang disampaikan di depan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 1 Juni 1945 (oleh Ir. Soekarno diberi nama Pancasila) menjadi titik awal Pancasila diakui sebagai dasar dan ideologi negara, sehingga tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Kelahiran Pancasila.
Dalam proses penyempurnaan terus dilakukan, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil merumuskan rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang kemudian disebut dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Setelah melalui beberapa penyempurnaan isi dari Piagam Jakarta kemudian satu hari setelah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, yakni tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengesahkan dan menetapkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 yang di dalamnya terkandung Pancasila sebagai dasar negara.
Menurut Panglima TNI, makna yang bisa kita ambil sebagai bahan pelajaran dari proses tersebut antara lain : kita sebagai generasi penerus perlu menaruh rasa hormat dan bangga terhadap para pendiri bangsa, terutama yang tergabung dalam PPKI yang telah mengemban tugas. Mereka telah meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan yang kuat bagi Indonesia yang kala itu baru saja berdiri, namun hasil dan manfaat yang dirasakan teramat besar bagi bangsa Indonesia sampai saat ini.
“Sebagai Prajurit Sapta Marga dan PNS yang ber-Panca Prasetya Korpri tentunya kita wajib hukumnya untuk memulai, memelopori, memberi contoh dan tauladan berbuat yang terbaik dengan cara yang baik dan benar, baik dalam kedinasan maupun dalam lingkungan kemasyarakatan,” kata dia. (PR)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...