Michelle Obama: Penculikan di Nigeria sebagai Aksi Teror Biadab
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Ibu Negara AS, Michelle Obama, menyebut penculikan massal siswi di Nigeria adalah tindakan teror yang biadab terhadap pendidikan bagi anak-anak perempuan.
Hal itu dia sampaikan pada pidato mingguan Presiden Barack Obama, Sabtu (10/5) pagi dengan menyatakan bahwa kekerasan ini bukanlah peristiwa kecil. Ini merupakan cerita yang kita lihat setiap hari bahwa gadis-gadis di seluruh dunia mempertaruhkan hidup demi mengejar ambisi mereka.
“Seperti jutaan orang di seluruh dunia,” kata Michelle Obama. “Suami saya dan saya sangat marah dan sedih atas penculikan lebih dari 200 gadis Nigeria dari asrama sekolah mereka di tengah malam.”
“Tindakan biadab ini dilakukan oleh sekelompok terorisyang bertekad untuk mencegah gadis-gadis ini mendapatkan pendidikan. Laki-laki dewasa mencoba untuk memadamkan aspirasi gadis-gadis muda.”
Pada tanggal 14 April, sebanyak 276 siswi diculik di kota Nigeria timur laut Chibook, dan penculikan delapan anak perempuan lagi di Warabe pada 5 Mei lalu. Tiga minggu kemudian 223 anak perempuan tersebut masih hilang.
Kelompok teror Islam Boko Haram mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut dan mengancam akan menjual anak-anak tersebut sebagai budak.
“Melihat anak-anak perempuan ini, saya dan Barack melihat putri-putri kami. Kami melihat harapan dan mimpi dan kita hanya bisa membayangkan penderitaan orang tua yang mereka rasakan saat ini,” tambahnya.
Obama memuji keberanian para orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah dan pastinya para gadis tersebut mengetahui ancaman yang mengintai ketika mereka pergi ke sekolah.
“Gadis-gadis itu bertekad untuk suatu hari membangun karir mereka sendiri dan membuat keluarga dan masyarakat mereka bangga,” kata Obama.
Obama membangkitkan contoh Malala Yousafzai, seorang gadis Pakistan yang berbicara pendidikan anak perempuan di lingkungannya. Dan sebagai hasilnya, dia ditembak di kepala oleh seorang pria bersenjata Taliban saat dia berada di bus sekolah bersama dengan teman-temannya.
Keberanian Malala dan gadis-gadis seperti dia di seluruh dunia harus berfungsi sebagai panggilan untuk bertindak lebih lagi karena lebih dari 65 juta anak perempuan di seluruh dunia tidak bersekolah.
“Namun, kita tahu bahwa anak perempuan yang berpendidikan dapat meghasilkan upah yang lebih tinggi, menjalani kehidupan yang lebih sehat, dan memiliki keluarga yang lebih sehat. Dengan demikian, hal itu dapat meningkatkan seluruh perekonomian negara mereka.”
Presiden AS mengeluarkan pidato radio mingguan tentang topik yang mereka pilih. Sebuah versi video juga diposting si situs Gedung Putih setiap hari Sabtu.
Michelle Obama selalu muncul bersama suaminya selama pidato, tapi ini pertama kalinya dia berbicara sendiri.
Awal pekan ini, dia menyatakan soidaritas terhadap para korban pencuilkan dengan mengunggah foto di situs jejaring sosial Twitter miliknya dan memegang papan bertuliskan slogan #BringBackOurGirls dengan menggunakan kode hashtag sebagai seruan untuk kampanye meminta mereka untuk mengembalikan siswi yang diculik.
Tujuh pejabat militer bersama dengan pakar Departemen Luar Negeri tiba di Nigeria pada Jumat (9/5) untuk membantu mencari gadis-gadis tersebut. Tiga personel FBI dan empat orang lainnya juga telah tiba pada Sabtu (10/5).
Pada Selasa (6/5), Presiden Barack Obama menggambarkan penculikan itu sebagai kejadian yang menyedihkan dan keterlaluan. (alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bahaya Aneurisma Otak dan Cara Penanganannya
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - Dokter Subspesialis Aneurisma Mardjono Tjahjadi dari Mandaya Royal Hosp...