Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 15:58 WIB | Minggu, 30 Juni 2024

Microsoft Beri Tahu Pelanggan, Peretas Rusia Memata-matai Email

Pemandangan memperlihatkan logo Microsoft di kantor Microsoft di Issy-les-Moulineaux dekat Paris, Prancis, 25 Maret 2024. (Foto: dok. Reuters)

SATUHARAPAN.COM-Peretas Rusia yang membobol sistem Microsoft dan memata-matai kotak masuk staf awal tahun ini juga mencuri email dari pelanggannya, kata raksasa teknologi itu pada hari Kamis (27/6), sekitar enam bulan setelah pertama kali mengungkapkan penyusupan tersebut.

Pengungkapan ini menggarisbawahi luasnya pelanggaran ini karena Microsoft menghadapi peningkatan pengawasan peraturan atas keamanan perangkat lunak dan sistemnya terhadap ancaman asing. Sebuah kelompok peretas yang diduga berasal dari China yang secara terpisah membobol Microsoft tahun lalu mencuri ribuan email pemerintah Amerika Serikat.

Pemerintah Rusia tidak pernah menanggapi tuduhan peretasan Microsoft, namun Microsoft mengatakan para peretas menargetkan peneliti keamanan siber yang telah menyelidiki tindakan kelompok peretas Rusia tersebut.

“Pekan ini kami melanjutkan pemberitahuan kepada pelanggan yang berkorespondensi dengan akun email perusahaan Microsoft yang dieksfiltrasi oleh aktor ancaman Midnight Blizzard,” kata juru bicara Microsoft dalam pernyataan email. Bloomberg pertama kali melaporkan tindakan tersebut pada hari sebelumnya.

Microsoft mengatakan pihaknya juga membagikan email yang telah disusupi tersebut kepada pelanggannya, namun tidak menyebutkan berapa banyak pelanggan yang terkena dampaknya, atau berapa banyak email yang mungkin telah dicuri.

“Ini adalah peningkatan detail bagi pelanggan yang telah diberitahu dan juga mencakup pemberitahuan baru,” kata juru bicara tersebut. “Kami berkomitmen untuk berbagi informasi dengan pelanggan kami seiring penyelidikan kami berlanjut.”

Pada bulan Januari lalu, vendor perangkat lunak terbesar di dunia mengatakan bahwa Midnight Blizzard telah mengakses “persentase yang sangat kecil” dari akun email perusahaan perusahaan tersebut.

Empat bulan kemudian dikatakan bahwa para peretas masih mencoba menerobos, sehingga mengkhawatirkan banyak rekan industri keamanan dan pelanggan yang mempertanyakan mengapa sistem Microsoft tetap rentan.

Intrusi tersebut, dan peretasan China tahun lalu, mendorong diadakannya sidang Kongres awal bulan ini di mana Presiden Microsoft, Brad Smith, mengatakan perusahaannya sedang berupaya merombak praktik keamanannya. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home