Mike Pence Adakan Pemahaman Alkitab Rutin di Gedung Putih
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, menjadi tuan rumah Pemahaman Alkitab (PA) rutin mingguan di Gedung Putih, yang dihadiri sejumlah anggota kabinet Donald Trump.
PA rutin itu dipimpin oleh mantan pemain basket NBA dan pendiri CapitolMinistries, Ralph Drollinger.
Menurut laporan CBN News, yang dilansir kembali oleh The Blaze, Drollinger mulai menyelenggarakan PA di Gedung Putih saat tim transisi mempersiapkan Trump dan kabinetnya memasuki Gedung Putih.
Menurut Drollinger, misi Capitol Ministries, yang didirikan pada tahun 1997, adalah "untuk menjadikan murid- murid Yesus Kristus di arena politik di seluruh dunia."
"Tujuan ambisius kami adalah mengantarkan Injil ke setiap pegawai negeri di setiap ibukota setiap tahun," demikian laporan organisasi itu dalam peringatan ulang tahun ke-20 nya.
Yang menjadi tuan rumah PA rutin tersebut adalah Wapres Mike Pence bersama dengan delapan anggota Kabinet Trump. Mereka adalah Jaksa Agung Jeff Sessions, Menteri Pelayanan Kesehatan dan Manusia, Tom Price, Menteri Pendidikan Betsy DeVos, Menteri Energi, Rick Perry, Menteri Badan Perlindungan Lingkungan, Scott Pruitt, Direktur CIA, Mike Pompeo, Menteri Perumahan dan Pembangunan Perkotaan, Ben Carson, dan Menteri Pertanian, Sonny Purdue.
"Dalam hal kesehatan dan arah suatu negara," kata Drollinger, "ketika para pemimpinnya mencari Tuhan, bangsa ini berada dalam posisi untuk diberkati oleh Tuhan dengan cara yang jauh lebih berlimpah daripada yang kita minta atau pikirkan," kata dia.
Drollinger merujuk pada Efesus 3:20, yang berbunyi, "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita."
Bahwa Mike Pence menjadi salah satu sponsor dari PA ini, tidak perlu diherankan. Pence selama ini sangat terbuka tentang imannya. Dia sering menggambarkan dirinya sebagai "orang Kristen, konservatif, dan seorang Republikan, dalam urutan itu."
Para pemimpin dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa Trump juga diundang dan boleh bergabung kapan saja dengan kelompok ini, meskipun rincian imannya jauh lebih campur aduk, mengingat kegemarannya di masa lalu memberi komentar kasar tentang wanita dan ketidakbiasaannya terhadap bahasa verbalisme Kristen yang sudah sangat dikenal.
Musim panas yang lalu, Pendeta Paula White, yang menjadi penasihat spiritual Presiden, mengatakan bahwa Trump "mencintai Tuhan" dan "ia lebih merindukan Tuhan daripada apa yang pernah bisa saya bayangkan sebagai manusia."
Menurut Christian Today, ketertarikan media pada PA yang dilakukan oleh para pemimpin AS ini dipicu oleh wartawan yang sekali waktu memperhatikan kata-kata "Pemahaman Alkitab Anggota Kabinet" yang ada pada jadwal Menteri Perry.
Editor : Eben E. Siadari
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...