Militan ISIS Di Malaysia Dipasang Pemantau Elektronik
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 107 anggota militan negara Islam (ISIS) yang ditahan di bawah Akta Pencegahan Keganasan (POTA) akan dipasang dengan Piranti Pemantauan Elektronik (EMD) untuk memantau pergerakan mereka setelah dilepaskan.
Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, piranti itu akan dipasang mulai Juli setelah undang-undang terkait diberlakukan.
"Piranti itu akan dipasang pada kaki mereka untuk satu waktu yang ditetapkan," kata Ahmad seperti dikutip media setempat, Rabu (28/4).
EMD juga akan dipasang pada narapidana yang telah dibebaskan jika mereka akan dipantau di bawak UU Pencegahan Kriminal (POCA), kata dia.
Polisi saat ini tengah menelusuri jejak individu yang diduga menjadi anggota kelompok ISIS setelah 12 dari mereka ditahan pada Sabtu dan Minggu lalu.
"Hanya sebagian dari mereka, 12 orang itu hanya sebagian dari mereka," kata dia.
Sebanyak 12 warga Malaysia yang diduga anggota IS ditangkap ketika sedang menguji bahan peledak di sebuah kawasan terpencil Gunung Nuang dekat Hulu Langat, Selangor.
"Mereka itu terpengaruh dengan anasir pimpinan ISIS dan belajar membuat bom melalui media sosial, tidak perlu ke Suriah dan Irak. Mereka bukan hanya dangkal pengetahuan agama tapi juga mengetepikan semua batas politik," kata dia.
Hasil kajian mendapati lebih 50 persen individu yang terlibat dalam ISIS berumur 40 tahun ke bawah.
Kajian itu jelas menunjukkan bahwa kumpulan militan ISIS menyasar generasi muda karena golongan itu sering mendapatkan informasi melalui media sosial. (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...