MIliter AS Dikenai Sanksi Akibat Serangan pada RS MSF di Afganistan
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Amerika Serikat mengeluarkan laporan akhir tentang penyelidikan serangan udara pada rumah sakit yang dikelola Doctors Without Borders (MSF) di Afghanistan, kata seorang pejabat militer, har Kamis (28/4).
Serangan bom itu terjadi bulan Oktober tahun lalu pada fasilitas kesehatan di Kunduz ketika pasukan Afghanistan yang didukung NATO bentrok dengan pemberontak untuk menguasai provinsi di wilayah utara negara itu. Sebanyak 42 orang tewas dalam serangan itu.
Pejabat itu mengatakan kepada AFP dengan syarat tidak disebutkan namanya dan menyebutkan laporan setebal 3.000 halaman akan disampaikan ke publik paling cepat Jumat (29/4) ini, tetapi dokumen itu akan ada bagian yang dihapus.
Kesalahan Manusia
Militer AS menyebutkan kesalahan manusia pada bencana serangan itu. Operasi khusus dengan pesawat tempur AC-130 menargetkan rumah sakit bukan lingkungan intelijen Afghanistan di dekatnya yang diduga dikomandoi oleh pejuang Taliban.
Pada bulan November, Jenderal John Campbell, yang pada saat serangan menjadi komandan AS di Afghanistan, mengatakan bahwa insiden itu sebagai "tragi, tetapi menghindari sebagai kesalahan oleh kesalahan manusia."
MSF mengutuk serangan udara itu dan menyebut sebagai kejahatan perang. Aktivis itu juga berulang kali menuntut penyelidikan internasional.
Akibat serangan itu, sejumlah pasien terbakar di tempat tidur mereka, dengan beberapa korban harus mengalami amputasi.
Para pejabat militer sebelumnya mengatakan lebih dari 10 tentara AS menghadapi tindakan administratif terkait bencana itu.
Obama Minta Maaf
Sementara itu, menurut media AS, Los Angeles Times, hari Kamis bahwa ada 16 personel militer AS terkena tindakan disiplin. Ini termasuk seorang jenderal bintang dua, awak AC-130 dan personel pasukan khusus.
Hukuman mereka pada tataran administrasi, tidak pada tingkat pengadilan militer, dan bisa menghentikan karir mereka.
Sementara itu, sebelumnya Brigadir Jenderal Wilson Shoffner mengatakan bahwa beberapa dari mereka yang terlibat dinilai gagal menjalankan aturan.
Sari-hari setelah serangan itu, militer AS menawarkan serangkaian penjelasan sebelum Presiden Barack Obama mengakui kesalahan dan meminta maaf setelah seruan Kepala MSF, Joanne Liu.
Pentagon mengatakan akan membayar kompensasi kepada keluarga korban yang tewas.
Serangan di Suriah
Pada hari Rabu (27/4) serangan udara pasukan pemerintah Suriah terjadi di sebuah rumah sakit yang didukung oleh MSF dan blok pemukiman di lingkungan yang dikuasai pemberontak di Sukkari, Aleppo.
MSF mengatakan 14 orang tewas di rumah sakit itu. Di antara orang mati adalah dokter anak terakhir masih bekerja di daerah pemberontak di kota tersebut.
Carlo Ancelotti Pelatih Terbaik FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Carlo Ancelotti meraih penghargaan Pelatih Pria Terbaik FIFA 2024 yang di...