Militer AS Tuduh Afganistan Minta Serangan Udara ke RS
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Komandan militer Amerika Serikat di Afganistan pada Senin (5/10) mengatakan bahwa serangan udara yang menghantam rumah sakit di Kunduz—menyebabkan 22 orang tewas—diluncurkan atas permintaan pasukan Afganistan yang saat itu mengatakan sedang diserang Taliban.
Militer AS sebelumnya melaporkan bahwa tentaranya sendiri diserang dan meminta serangan balasan, yang dilancarkan pesawat serang AC-130.
“Kami sudah mengetahui bahwa 3 Oktober, pasukan Afganistan memberi tahu bahwa mereka diserang musuh dan meminta dukungan udara dari angkatan udara AS,” ungkap Jenderal John Campbell kepada para wartawan.
“Serangan udara kemudian diminta untuk melawan ancaman Taliban dan beberapa warga sipil terkena serangan secara tidak sengaja,” ujarnya.
Dia mengatakan permintaan itu diajukan kepada pasukan khusus AS yang jadi penasihat militer Afganistan, tapi belum diketahui seberapa besar keterlibatan mereka dalam aksi tersebut.
Jenderal, yang memimpin pasukan AS di Afganistan, tidak bersedia memberikan komentar mengenai aturan mana yang digunakan dalam operasi pasukan AS.
Namun, dia menjanjikan penyelidikan menyeluruh dan transparan. Dia juga berjanji akan menyeret mereka yang bertanggung jawab serta mengambil langkah untuk memastikan kesalahan tidak terulang kembali.
Doctors Without Borders (MSF), yang sejak peristiwa itu menutup pusat perawatan untuk trauma di rumah sakit tersebut, menyerukan penyelidikan independen “di bawah praduga bahwa kejahatan perang telah dilakukan.” (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...